Sejak dijadikan sebagai salah satu destinasi super prioritas di Indonesia, DSP Toba kini berproses menjadi lebih menawan. Ada banyak hal yang bakal menjadi perhatian dan sekaligus tantangan agar ke depan, Heritage of Toba tetap lestari, bukan hanya alamnya, tetapi juga budaya beserta ekosistem di dalamnya.
Beberapa yang bisa diterapkan dalam pengembangan wisata berkelanjutan adalah:
1. Pengembangan konsep wisata back to nature.
Konsep wisata back to nature lebih ke arah bagaimana memanfaatkan apa yang alam sediakan kemudian dikelola dan dilestarikan kembali. Hal ini bukan hanya terkait pemanfaatan produk dari alam tetapi juga perilaku para pelaku wisata, mulai dari penyedia paket wisata hingga pengunjung wisata.
Contoh sederhana adalah melakukan budidaya ikan arsik dengan terstruktur dan terukur, sehingga meskipun digunakan sebagai kuliner dan oleh-oleh khas tetapi tetap mengindahkan budidayanya. Selain itu juga penggunaan material yang bisa merusak lingkungan harus dihindari, seperti material berbahan plastik.
2. Proses pembangunan fasilitas penunjang wisata berbasis alam dan adat.
Sebagai destinasi wisata, memang banyak sih yang pasti bakal ingin dibangun. Tetapi yang perlu diperhatikan adalah pembangunan fasilitas penunjung tersebut harus memperhatikan kondisi alam dan tradisi. Jangan sampai penebangan liar terjadi atas nama pembukaan lahan wisata.
3. Promosi destinasi wisata berbasis festival budaya dan olahraga
Tidak dapat dipungkiri, beberapa program Wonderful Indonesia sukses terlaksana melalui berbagai festival budaya hingga kompetisi olahraga tingkat Internasional. Hal ini juga bisa diterapkan di danau Toba.
Mulai dari penyusunan kalender wisata dengan periode tertentu dengan menggabungkan antara festival budaya sekaligus kompetisi olahraga Internasional seperti arung jeram, paralayang, perahu naga, kayaking, dayung, balap sepeda hingga sepeda gunung.
4. Digitalisasi wisata di sekitar danau Toba.
Perkembangan dunia digital, juga harus bisa diterapkan di danau Toba mulai dari digitalisasi transaksi untuk semua aktivitas di sekitar Toba hingga pemanfaatan QR Code pada berbagai destinasi wisata sebagai informasi terkait destinasi wisata tersebut, sehingga bagi para wisatawan yang datang tinggal melakukan scan QR Code untuk mengetahui informasi terkait destinasi yang dikunjungi.
5. Pemerataan paket wisata bagi setiap pelaku wisata.
Salah satu konsep untuk menghindari monopoli oleh salah satu pelaku wisata dengan cara membuat aturan yang jelas akan pemerataan paket wisata dengan harga yang sama. Jika hal ini, bisa terlaksana maka akan terjadi penyebaran para pelaku wisata dengan tarif yang sama. Bagi para wisatawan hal ini jauh lebih nyaman, tanpa perlu lagi negosiasi harga. Dampaknya juga, gaung dari MICE di Indonesia Aja akan lebih terasa.