Mohon tunggu...
deddy Febrianto Holo
deddy Febrianto Holo Mohon Tunggu... Relawan - Semangat baru

Rasa memiliki adalah perlindungan alam yang terbaik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Walhi NTT: Pemerintah Masih Lamban Menanggulangi Korban Bencana Seroja

20 Juli 2022   16:41 Diperbarui: 20 Juli 2022   16:44 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kupang, 19/7/2022 Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) NTT meyayangkan sikap pemerintah Provinsi NTT yang masih lamban dalam menangani korban bencana seroja tahun 2021 silam. Hingga kini masih ada warga yang belum mendapatkan tempat tinggal yang layak pasca badai berlalu. 

Hasil penelusuran WALHI NTT di kampung Amanuban dan  kelurahan Tuak Daun Merah (TDM) V kota Kupang terdapat sejumlah warga yang masih menempati rumah yang belum di renovasi oleh pemerintah provinsi/kota.

Sejak 5 April 2021 lalu Nusa Tenggara Timur mengalami bencana alam badai siklon tropis Seroja, banyak infrastruktur publik dan pertanian yang rusak. Salah satu yang terkena dampak dari seroja adalah warga di kampung Amanuban dan warga keruhan TDM V yang rumahnya rusak berat akibat hantaman badai dan angin puting beliung. 

Salah satu warga menuturkan bahwa "belum ada intervensi pemerintah dalam merelokasi warga, padahal data kami sudah berikan atau masukan kepada pemerintah terkait".

Hasil investigasi WALHI NTT masih ditemukan warga yang sampai dengan saat ini masih tinggal dilokasi bencana tanpa adanya perbaikan infrastruktur dari pemerintah pasca badai seroja. WALHI NTT berharap pemerintah provinsi/kota melakukan upaya pemulihan secara serius dan tepat sasaran. 

WALHI NTT menilai bahwa saat ini pemerintah masih lamban dalam menangi korban pasca bencana di NTT.

Merilis dari Republika.co.id penyaluran dana dari pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah dialokasikan dana bantuan stimulan  rumah bencana alam akibat badai siklon tropis seroja sebesar Rp. 150, 985 miliar untuk 12.192 kepala keluarga yang terdampak bencana.

Hingga saat ini warga terdampak di kampung Amanuban  dan kelurahan Tuak Daun Merah V masih tinggal di rumah bekas bencana yang tidak layak huni, warga tinggal beratapkan terpal seadanya dan jika hujan turun atau ada ancaman bencana gempa mereka berlarian ke rumah tetangga untuk berlindung. Peristiwa memilukan ini sudah berjalan sejak 2021 pasca bencana seroja melanda NTT.


Siapa yang bertanggung jawab dalam penanggulangan bencana ?


Pemerintah memiliki tanggung jawab yang penuh untuk membangun kembali daerah bencana, tanggung jawab tersebut tidak saja berlaku bagi rumah-rumah atau pemukiman yang didirikan di wilayah yang oleh aturan hukum dinyatakan sebagai kawasan rawan bencana. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun