Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Studi Kreativitas (2): Pribadi yang Khas

9 Desember 2021   12:13 Diperbarui: 9 Desember 2021   13:16 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok.pixabay.anher.kompasiana.

Studi Kreativitas (2): Pribadi yang Khas
Dalam Catatan Utami dan Hasan L.

Dalam pendekatan personal, sikap kreatif dan kreativitas menjadi persona khas seseorang. Baik dalam bentuk gagasan, keluaran karya dan pendekatan lainnya. Umumnya, orang orang kreatif lebih berani menonjolkan diri dan mengambil jalan" yang berbeda pada hal hal tertentu.

Sehingga dampak yang paling sering dikategorikan adalah "kelenturan" terhadap peraturan baku dan tajamnya motivasi internal, tentu dengan ragam resiko bagi si pribadi yang dimaksud.

(catatan 98-2000)
Untuk pengembangan awal studi kreatif, penulis melibatkan diri pada risalah kerja Prof Utami Munandar dan Hasan Langgulung. Keduanya memiliki kadar yang kapabel terhadap perkembangan kajian kreativitas dalam ranah pendidikan dan pengembangan diri (termasuk pendekatan sains Islam).

Dalam studi Utami, kreativitas bisa dimasukkan dalam lingkup keberbakatan yang khusus. walau diungkapkan juga bahwa, potensi kreatif itu adalah bagian dari perkembangan individu yang sejalan dengan stimulan yang ia terima dari lingkungan terdekat.

Jadi, seorang yang diidentifikasi sebagai pribadi/siswa kreatif, maka ianya juga berhak mendapatkan pola belajar dan rangsangan yang sejalan dengan tujuan tujuan tertentu untuk kepentingan diri dan masyarakatnya. ini sama poinnya dengan siswa berbakat khusus. Minimal, si individu mendapatkan penerimaan yang sesuai dengan potensi dan gambaran dirinya yang khas.

Sedang dalam catatan Hasan L, disebutkan bahwa kreativitas secara umum adalah daya kreasi mental yang relatif ada dalam setiap individu. Daya itu sengaja Allah (swt) Munculkan sebagai perangkat dalam menyelesaikan persoalan hidup di tingkatan dan perkembangan tertentu. Hasan menyebut, potensi itu ada dalam kandungan Asmaul Husna pada tradisi Islam.

(baca juga : kreativitas sebagai gaya hidup

https://www.kompasiana.com/taufiqsentana9808/61048f541525100c10564ce3/kreativitas-sebagai-gaya-hidup)

Dari keduanya, dapat dipetik pengertian bahwa, kreativitas tetap membutuhkan dominasi lingkungan yang merangsang perkembangan sikap kreatif.

 Kreativitas itu tidak bisa hanya sebagai suatu yang khas, tanpa pendekatan dalam mengenali dan mengembangkannya, baik dalam ranah keluarga, pendidikan bahkan sistem sosial (negara).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun