Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Novelet Lirik 7: Lelaki dan Potongan Kisah di Perjalanan

2 Agustus 2021   19:50 Diperbarui: 2 Agustus 2021   19:49 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

__"Bila engkau tak menemukan seorang temanpun, cintailah musuhmu yang cerdas. Bahkan musuh yang cerdas itu lebih baik dari sahabat yang bodoh"__

Lelaki itu mengenal dirinya sebagai musafir. Hasratnya adalah menuntaskan perjalanan dan menempuhnya dengan rela, kadang lelah dan takjub.

Menurutnya tiada yang lebih menakutkan bagi seorang musafir selain keputusasaan dan gelapnya tujuan. Ia menyusur liku perjalanan, semenjak awal pagi ke matahari tinggi. Ia menembus lorong kecil kekerdilan diri, mematut diri dalam lembaran lembaran kitab dan ratusan bacaan.

Sesekali ia berhenti dalam  naungan pohon rindang, menemui majelis kebijaksanaan dan menyelami kebodohannya.  Di sela waktu lain ia menyeruput kopi di tempat tertentu, sendiri atau beramai. Namun minuman terbaiknya adalah, susu, jahe dan air putih. Adapun teh dan susu, adalah hidangan terbaik masa kecilnya

Menurutnya, teman yang baik dalam perjalanan adalah guru, seorang mentor,  sahabat terkasih dan juga buku bermutu.
Bila engkau tak menemukan seorang temanpun, cintailah musuhmu yang cerdas. Bahkan musuh yang cerdas itu lebih baik dari sahabat yang bodoh.

Sejauh ini lelaki tadi menyadari, tiada yang pernah menjadi musuhnya, selain dirinya yang buruk. Iapun belajar untuk tidak memusuhi apapun kecuali ketidakadilan atau kezaliman.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun