Apakah Anda masih ingat kabar beberapa waktu lalu ketika rakyat seluruh Indonesia memperbincangkan berita remeh pencopotan atap Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, oleh Pemprov DKI?
***
JIKA saya ditanya; apakah yang membuat saya merasa nyaman tinggal di Jakarta? Apa yang membuatnya berbeda jika dibandingkan dengan Singapura, Tokyo, atau kota-kota di Eropa?Â
Jawaban saya adalah: keramahan warganya dan harga makanan yang murah. Ya, itulah dua di antara beberapa sebab yang membuat saya betah tinggal di Jakarta.
Di gang-gang sempit dan perkampungan di pinggiran Jakarta, jangan heran jika saya masih bisa menjumpai orang-orang kecil yang begitu ramah. Meski mereka hidup dihimpit kesulitan, tetapi mereka masih bisa menyapa saya dalam keramahan dan kehangatan.
Mereka masih bisa hidup 'terhormat', meskipun televisi dan koran-koran seringkali luput mendokumentasikannya. Ini nyaris tak bisa saya temui di Singaura, Tokyo, Seoul atau beberapa kota di Eropa yang pernah saya datangi.
Jakarta juga menyenangkan bagi saya karena saya masih bisa membeli makanan seharga 20 ribu atau bahkan kurang dari itu.
Di kota-kota besar di dunia yang pernah singgahi, belum pernah saya bisa menjumpai makanan semurah di Jakarta. Bahkan saking murahnya, menurut saya, harga makanan di Jakarta masih lebih murah dibandingkan dengan kota kecil Duri, Riau, atau Batam. Â Â
Jakarta memang kerap dicaci, tapi bagaimanapun Jakarta juga dicintai.