Mohon tunggu...
Taufiq Rahman
Taufiq Rahman Mohon Tunggu... Administrasi - profesional

Menyukai sunyi dan estetika masa lalu | Pecinta Kopi | mantan engineer dan titik titik...

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Jadikan Dedikasi sebagai Investasi Anda!

10 Februari 2020   13:21 Diperbarui: 11 Februari 2020   05:16 2499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: Pixabay/Guombik)

Banyaknya orang yang mulai sadar akan pentingnya berinvestasi sebagai salah satu cara mengelola keuangan, sebenarnya, bisa menjadi kabar sangat menggembirakan.

Buktinya, berapa banyak orang yang tertarik hadir atau mau mendengarkan bincang-bincang di acara talkshow di televisi dan radio, atau berapa banyak artikel di media massa, yang mengupasi urusan investasi selalu ramai, disukai dan kerap menjadi artikel populer?

Di acara talkshow, mereka memerkenalkan kepada pemirsa berbagai ragam atau jenis investasi, seperti rumah/tanah/apartemen/ruko, deposito, sampai saham dan reksadana; hingga ragam tips agar tak terperosok dalam kerugian.

Tujuan orang berinvestasi, menurut pendapat kebanyakan orang, umumnya, adalah untuk melipatgandakan uang atau aset mereka. Ada yang untung, tetapi ada juga yang pening karena merugi meski, katanya, mereka sudah mengikuti tips-tips yang dibagikan para manajer keuangan.

Tetapi, ini yang menarik perhatian saya, apakah ada atau apakah pernah kita mendengar orang mengatakan 'dedikasi' sebagai investasi selain rumah/tanah atau properti, emas, deposito, dan reksadana?

Dulu, awalnya, saya (dan mungkin Anda--para pembaca) hanya beranggapan bahwa investasi itu semakna atau hanya identik dengan rumah/tanah atau properti, emas, deposito, dan reksadana saja.

Bahwa tidak ada sesuatu yang lain yang identik dengannya atau dianggap sebagai investasi sampai akhirnya, pada suatu sore, Frans, sahabat saya, mengatakan opininya yang sangat menarik mengenai investasi.

"Dedikasi kepada pekerjaan, bagi saya, juga bisa disebut sebagai investasi," katanya.

Dedikasi, sambung Frans, adalah semakna dengan bekerja sepenuh hati dan ikhlas. Tidak ngresulo - kata  orang Jawa, dan tidak setengah-setengah. Memberikan pengabdian dengan total.

Orang-orang yang bekerja dengan dedikasi tak pernah peduli dengan posisi, tempat, dan seberapa berat pekerjaan yang harus mereka tuntaskan.

Mereka tetap dan terus berupaya memberikan output yang terbaik untuk perusahaan, hasil yang tidak sia-sia, hasil yang the ultimate. Mereka berusaha memberikan yang terbaik hingga batas tertinggi kemampuan yang mereka miliki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun