Mohon tunggu...
Taufiq Rahman
Taufiq Rahman Mohon Tunggu... Administrasi - profesional

Menyukai sunyi dan estetika masa lalu | Pecinta Kopi | mantan engineer dan titik titik...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sajak Bulan September

29 September 2018   16:39 Diperbarui: 29 September 2018   17:00 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Awalnya, hanyalah hasrat lekas berkuasa. Lalu, fitnah pun ditebar. Tak jelas, siapa berpihak siapa. Siapa menunggang siapa.

Tak berselang lama, manusia-manusia pun dibantai. Memerkosa sesama.

Bapak dan anak tercerai-berai. Mereka berpisah-pisah. Betapa banyak manusia yang akhirnya tak diketahui jasadnya. Tinggal nama.

Negeri ini, lima puluh tiga tahun yang silam, adalah tempat sangat kelabu. Orang-orang dibuat bingung; siapa memainkan peran apa.

Dan, kini, entah, sudah kali keberapa, kita selalu digiring menyaksikan ulangan sejarah kelam itu.

Selalu... di akhir setiap bulan September. Setiap tahun.

Aku merenung-renung. Mengapa September selalu menjadi "ruang" untuk orang-orang bergaduh?

Ada yang tampak berusaha mengingatkan bahayanya satu ideologi tertentu. Ada yang berusaha membangkitkan ketakutan masyarakat. Ada tuduh-menuduh. Benci pun diumbar-umbar.

Bulan September kerap membuat sebagian dari kita tak lagi merasa sebangsa. Agaknya, benar kata orang-orang: negeri yang sangat ajaib ini, ternyata, sedang berperang melawan dirinya sendiri.

Mengapa kita enggan memetik pelajaran? Betapa fitnah dan hasrat berkuasa, dahulu, pernah meluluh-lantakkan bangsa ini.

Mengapa kita tidak lekas paham bahwa fitnah dan hasrat berkuasa itu sudah menghilangkan separuh masa depan bangsa?

Kami adalah rakyat
Di negeri pertiwi
Kami ingin diajak menyemai harapan bersama-sama

Jakarta, menjelang 30 September 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun