"Tidakkah kau mencium dan merasakan sesuatu yang tak terlihat oleh mata?". Â
Jika mau, bisa saja media memberitakan tragedi Yaman seperti tragedi Rohingya. Tapi, kenapa tidak?
Lalu, mengapa kita lebih bersimpati kepada Rohingya daripada Yaman? Karena agamakah? Bukankah korban di Yaman juga Muslim? Bukankah, menolong dan bersimpati itu seharusnya tidak dihalangi oleh sekat agama? Apakah menolong korban kecelakaan harus ditanyai dulu agamamu apa?
Dua gelas kopi di depan kami sudah hampir habis. Aku lihat temanku manggut-manggut. Aku senang, ia mungkin sudah sedikit mengerti sekarang.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!