Mohon tunggu...
TAUFIK WASHA PRATAMA
TAUFIK WASHA PRATAMA Mohon Tunggu... Poltekkes Kemenkes Jakarta 2

Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Jakarta 2 Jurusan Sarjana Terapan Teknologi Rekayasa Elektro-medis.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Meningkatkan Kualitas Hidup Dengan 7 Kebiasaan Efektif Sebagai Seorang Elektromedis

8 September 2025   20:07 Diperbarui: 8 September 2025   20:07 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai seorang Elektromedis tentunya diperlukan banyak hal untuk meningkatkan kemampuan diri dalam meningkatkan kualitas hidup, salah satunya dapat membaca dan mengimplementasikan dari Buku "The 7 Habits of Highly Effective People" karya Stephen R. Covey. Buku ini adalah salah satu buku pengembangan diri paling berpengaruh di dunia. Isinya berupa sebuah panduan untuk mengubah cara pandang dan karakter kita dari dalam ke luar.

Covey membagi kebiasaan ini menjadi tiga tahap:

  1. Kemenangan Pribadi (Private Victory): Menguasai diri sendiri terlebih dahulu.
  2. Kemenangan Publik (Public Victory): Berinteraksi secara efektif dengan orang lain.
  3. Pembaruan (Renewal): Menjaga dan meningkatkan kemampuan diri secara terus-menerus.

Menjadi seorang teknisi elektromedis bukan hanya tentang kemampuan teknis memperbaiki alat kesehatan. Profesi ini menuntut tanggung jawab besar karena berhubungan langsung dengan keselamatan pasien dan kelancaran layanan medis. Untuk menjadi seorang elektromedis, diperlukan pola pikir dan kebiasaan yang efektif.

Buku "The 7 Habits of Highly Effective People" menawarkan kerangka kerja yang sangat relevan untuk mengembangkan soft skill dan mentalitas seorang teknisi elektromedis yang andal.

Berikut adalah penerapan 7 kebiasaan tersebut dalam dunia elektromedis :

Kebiasaan 1: Jadilah Proaktif (Be Proactive)

Ini adalah kebiasaan paling dasar. Menjadi proaktif berarti Anda yang memegang kendali atas hidup anda, bukan lingkungan atau keadaan.  

Penerapan untuk Elektromedis:

Jangan hanya menunggu laporan kerusakan alat (reaktif). Seorang teknisi proaktif melakukan inspeksi rutin, mengidentifikasi potensi masalah sebelum terjadi, dan menjadwalkan pemeliharaan preventif. Anda tidak hanya memperbaiki, tetapi juga mencegah kegagalan alat di saat-saat kritis, seperti saat operasi atau di ruang ICU.

  • Reaktif: "Saya akan perbaiki defibrilator itu kalau sudah ada laporan rusak."
  • Proaktif: "Saya akan cek baterai dan kalibrasi semua defibrilator di UGD hari ini untuk memastikan semuanya siap pakai."

Kebiasaan 2: Mulai dengan Tujuan Akhir (Begin with the End in Mind)

Bayangkan apa yang Anda ingin orang katakan tentang Anda di akhir hidup Anda. Kebiasaan ini mengajak kita untuk memiliki visi dan tujuan yang jelas. Dengan mengetahui tujuan akhir, setiap langkah yang kita ambil hari ini akan lebih terarah dan bermakna.

Penerapan untuk Elektromedis:

Tujuan akhir Anda bukanlah sekadar "memperbaiki alat", melainkan "memastikan alat medis berfungsi akurat, aman, dan andal untuk perawatan pasien." Dengan tujuan ini, Anda akan lebih teliti saat melakukan kalibrasi, tidak mengambil jalan pintas saat perbaikan, dan selalu memastikan alat lulus uji fungsi sesuai standar sebelum digunakan kembali.

Kebiasaan 3: Dahulukan yang Utama (Put First Things First)

Artinya fokus pada prioritas berdasarkan tingkat kepentingan. Setelah tahu tujuan Anda, kebiasaan ini adalah tentang menjalankannya. Ini bukan sekadar manajemen waktu, tetapi manajemen prioritas. Fokuskan energi Anda pada hal-hal yang penting, bukan hanya yang mendesak.

Penerapan untuk Elektromedis:

Setiap hari Anda mungkin menerima banyak permintaan perbaikan. Kebiasaan ini membantu Anda membuat prioritas. Mana yang lebih penting: memperbaiki ventilator di ICU (Apakah Penting & Mendesak) atau memperbaiki timbangan digital di poli gizi (Apakah Penting & Tidak Mendesak)? Anda belajar mengelola waktu dan energi untuk menangani isu-isu yang paling berdampak pada keselamatan pasien terlebih dahulu.

Kebiasaan 4: Berpikir Menang-Menang (Think Win-Win)

Mencari solusi yang menguntungkan semua pihak. Ini adalah pola pikir yang melihat kehidupan sebagai arena kerja sama, bukan kompetisi. Dalam setiap interaksi, carilah solusi yang menguntungkan semua pihak. Pola pikir "kemenanganmu adalah kekalahanku" (Win-Lose) hanya akan merusak hubungan jangka panjang.

Penerapan untuk Elektromedis:

Saat berinteraksi dengan perawat atau dokter yang melaporkan kerusakan, jangan bersikap defensif. Kemenangan mereka adalah alat berfungsi dengan baik agar bisa merawat pasien. Kemenangan Anda adalah menyelesaikan masalah dan memastikan alat digunakan dengan benar. Solusi "Menang-Menang" bisa berarti Anda tidak hanya memperbaiki alat, tetapi juga memberikan edukasi singkat kepada pengguna agar masalah yang sama tidak terulang.

Kebiasaan 5: Berusaha Memahami Dulu, Baru Dipahami (Seek First to Understand, Then to Be Understood)

Kebanyakan orang mendengarkan bukan untuk memahami, tetapi untuk menjawab. Kebiasaan ini melatih kita untuk mendengarkan dengan empati benar-benar memahami sudut pandang, perasaan, dan kebutuhan orang lain sebelum kita menyampaikan pendapat kita. Ini adalah kunci komunikasi yang efektif. Lakukan diagnosis masalah dengan mendengarkan secara saksama.

Penerapan untuk Elektromedis:

Ini adalah kunci troubleshooting yang efektif. Sebelum Anda membongkar alat, dengarkan baik-baik keluhan dari pengguna (perawat/dokter). Tanyakan: "Apa yang terjadi persis sebelum alat error?", atau "Kode apa yang muncul di layar?". Informasi detail dari pengguna adalah petunjuk berharga yang seringkali mempercepat proses perbaikan.

Kebiasaan 6: Wujudkan Sinergi (Synergize)

Sinergi adalah ketika satu tambah satu hasilnya bisa tiga atau lebih. Ini terjadi ketika orang-orang dengan pikiran terbuka bekerja sama untuk menciptakan solusi yang lebih baik daripada yang bisa mereka capai sendiri-sendiri. Sinergi menghargai perbedaan dan mengubahnya menjadi kekuatan. Bekerja sama untuk hasil yang lebih baik.

Penerapan untuk Elektromedis:

Anda tidak bekerja sendirian. Sinergi terjadi saat Anda berkolaborasi dengan departemen lain. Contohnya, saat instalasi alat baru yang terhubung ke jaringan rumah sakit, Anda bekerja sama dengan tim IT. Saat ada masalah dengan alat radiologi, Anda bekerja sama dengan fisikawan medis. Dengan menggabungkan keahlian, hasilnya akan jauh lebih optimal dan aman.

Kebiasaan 7: Asahlah Gergaji (Sharpen the Saw)

Terus-menerus memperbarui dan merawat diri sendiri. Bayangkan seorang penebang kayu yang terlalu sibuk menebang hingga tak punya waktu untuk mengasah gergajinya. Lama-kelamaan, gergajinya akan tumpul dan tidak efektif. Kebiasaan ini mengingatkan kita untuk meluangkan waktu untuk merawat aset terbesar kita yaitu diri kita sendiri.

Penerapan untuk Elektromedis:

Teknologi alat kesehatan berkembang sangat pesat. "Mengasah gergaji" bagi seorang teknisi elektromedis berarti:

  • Mental: Terus belajar, membaca manual alat baru, mengikuti pelatihan dan sertifikasi.
  • Fisik: Menjaga kesehatan agar tetap fit untuk pekerjaan yang terkadang menuntut fisik.
  • Sosial: Membangun hubungan baik dengan para pengguna alat dan rekan kerja.

Dengan terus mengasah kemampuan, Anda akan tetap relevan, kompeten, dan efektif di bidang Anda.

Kesimpulan

Tujuh kebiasaan ini adalah sebuah perjalanan, bukan tujuan akhir. Anda tidak perlu menguasai semuanya sekaligus. Mulailah dari satu kebiasaan, latih secara konsisten, dan perlahan-lahan Anda akan melihat perubahan positif yang signifikan dalam hidup Anda.

Kemampuan teknis membuat Anda menjadi seorang teknisi, tetapi ketujuh kebiasaan ini akan membentuk Anda menjadi seorang profesional elektromedis yang efektif, dipercaya, dan sangat berharga bagi institusi kesehatan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun