Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen , penulis buku “1001 Masjid di 5 Benua” dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Gempa, Monyet, Sejarah, dan Kenangan di Kaliurang

24 September 2025   09:08 Diperbarui: 24 September 2025   09:08 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak jauh dari sana ada Vila RRI, yang juga punya kisah penting di masa perjuangan. Saya melihat beberapa kendaraan parkir di halaman, mungkin vila ini sekarang disewakan untuk umum.

Mobil terus berjalan, melewati deretan kafe dan resto yang ramai. Rupanya ini pintu masuk menuju Pelawangan, tempat gardu pengamatan Gunung Merapi.

Kenangan lama pun menyeruak. Dulu, saya pernah benar-benar mendaki ke Pelawangan. Jalur tanah, kabut tipis, suara hutan, dan napas terengah-engah masih terasa jelas dalam ingatan. Saat itu, Merapi terasa dekat, seakan bisa disentuh. Kini, dari kejauhan, Pelawangan masih menyimpan pesonanya.

Menatap jalur itu, saya seperti melihat bayangan diri saya di masa lalu: diri yang muda, penuh tenaga, menapaki setiap langkah dengan semangat. Kini, saya menatap dari jauh, membawa kenangan. Rasanya seperti mengucapkan salam kepada diri sendiri yang pernah ada.

Penutup: Jejak yang Berlapis

Perjalanan dari Ledok Sambi hingga Gardu Pandang dan pintu ke Pelawangan bukan sekadar wisata. Ia adalah perjalanan berlapis. Dari pecel dan jadah di Telogo Putri, ke museum gempa yang penuh pelajaran, dari taman bunga yang riang, ke vila kolonial yang misterius, lalu ke tempat perjanjian yang sarat sejarah, hingga kenangan pribadi di Pelawangan.

Kaliurang, bagi saya, bukan hanya tempat sejuk di lereng Merapi. Ia adalah panggung di mana manusia, alam, sejarah, dan kenangan saling bersilang. Di satu titik, ada monyet yang merebut kacang; di titik lain, ada diplomasi yang menentukan arah bangsa. Semua itu menyatu, membentuk mozaik perjalanan yang akan terus saya ingat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun