Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen , penulis buku “1001 Masjid di 5 Benua” dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Agape, Cinta Tanpa Syarat di Tengah Luka dan Lelah

6 September 2025   06:55 Diperbarui: 6 September 2025   06:55 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Di layar perak, ada momen ketika cerita bukan sekadar hiburan, melainkan cermin kehidupan. Agape: The Unconditional Love, yang resmi tayang pada 4 September 2025, adalah salah satu film yang mengajak kita berhenti sejenak, menatap ke dalam, dan bertanya: sejauh mana kita mengenal makna cinta yang benar-benar tulus?

Disutradarai oleh Arie Azis, dengan naskah yang ditulis oleh Titien Wattimena dan Beta Ingrid Ayu, film berdurasi 105 menit ini mengusung struktur multiplot---sebuah mosaik kisah yang saling bersinggungan di ruang yang sama: sebuah rumah sakit, tempat di mana kehidupan dan kematian bernegosiasi setiap hari. Dari sanalah, delapan tokoh utama membawa kita menyusuri lorong-lorong harapan, duka, dan pengorbanan.

Mosaik Cerita yang Menggugah

Film ini merangkai empat kisah utama, masing-masing menghadirkan relasi yang dilandasi cinta tanpa pamrih.

Pertama, ada Sania (Maudy Koesnaedi), seorang ibu yang tak kenal menyerah demi kesembuhan putrinya, Kira (Sarah Beatrix), yang mengidap leukemia. Siang hari, ia mengendarai ojek online; malam, menjadi resepsionis karaoke. Semua dilakukan demi biaya pengobatan. Dari wajah Sania, kita belajar arti keikhlasan yang menyakitkan.

Kisah berikutnya menyorot Gigi (Rania Putrisari), gadis dengan kelainan jantung bawaan. Sang adik, Gino (Pangeran Lantang), menunda mimpinya menjadi penyanyi demi merawat kakaknya. Sebuah keputusan yang mengajarkan kita bahwa cinta bukan sekadar kata, melainkan pengorbanan nyata.

Lalu ada Daffa (Tanta Ginting), penderita gagal ginjal, yang menemukan ketulusan persahabatan dari Bimo (Samuel Rizal). Di tengah mesin dialisis yang menderu, kita melihat keheningan yang penuh arti: setia itu tak selalu harus bersuara.

Baca juga: Joko Tingkir Bag 8

Dan jangan lupakan Yosua (Tyo Pakusadewo), pria lanjut usia yang sinis, melawan diabetes dengan keteguhan istrinya, Martha (Meriam Bellina). Pertengkaran kecil mereka, yang sesekali pecah di antara jarum suntik dan alat medis, justru menyingkap kelembutan yang tak bisa dipalsukan. Anak mereka, Markus (Rendy Kjaernett), melengkapi dinamika emosional ini.

Sebagai selingan yang tak kalah menyentuh, hadir Masinton (Dwi Yan)---mantan satpam dengan demensia, ditemani Chika (Chika Waode), penjaga kantin yang penuh empati. Mereka adalah pengingat bahwa kebaikan kadang datang dari orang yang tak pernah kita duga.

Tak berhenti di situ, film ini juga menempatkan tenaga medis---Dr. Pujiati (Dewi Yull), Amel (Maudy Wilhelmina), dan Prof. Astuti (Tutie Kirana)---sebagai figur penjaga nurani. Mereka tidak hadir sebagai pahlawan tanpa cela, melainkan manusia dengan rasa lelah, tetapi tetap memilih untuk peduli.

Dan di satu titik, ketika Gino melantunkan lagu sederhana dengan tulus, seluruh cerita seakan berpadu. Bukan karena keajaiban terjadi, tetapi karena cinta yang tak pernah menyerah menemukan ruang untuk bersuara.

Tema dan Pesan: Makna Agape yang Sesungguhnya

Sebagaimana judulnya, film ini merayakan agape---cinta tanpa syarat. Tidak dibalut glamor, tidak terbungkus slogan manis. Cinta yang dimaksud adalah:
*Kasih seorang ibu, yang tetap berdiri meski dunia runtuh di sekelilingnya.
*Persaudaraan yang menunda mimpi, demi napas panjang bagi yang dicintai.
*Persahabatan yang setia, ketika tubuh mulai rapuh dan waktu terasa singkat.
*Cinta pasangan lansia, yang tetap ada meski usia menua dan penyakit menggerogoti.

Lebih dari itu, film ini adalah penghormatan untuk mereka yang kerap terpinggirkan dalam narasi besar kehidupan: para caregiver. Mereka yang tidak mencari sorot kamera, tetapi memastikan setiap langkah pasien tetap hangat oleh kasih sayang.

Emosi yang Tak Pura-Pura

Meriam Bellina, yang memerankan Martha, mengaku tak kuasa menahan air mata saat proses syuting. Perannya membawanya kembali pada kenangan merawat orang terkasih yang sakit. Hal serupa diungkapkan oleh Maudy Koesnaedi, yang merasa pengalaman pribadinya membuat adegan-adegan emosional terasa begitu dekat.

Tak heran, ketika kamera menyorot wajah-wajah lelah itu, kita tak hanya melihat karakter fiksi, tetapi potret kehidupan yang mungkin pernah kita jalani atau masih kita jalani hari ini.

Yuk nonton: dokpri 
Yuk nonton: dokpri 


Kesimpulan: Mengapa Harus Menonton?

Agape: The Unconditional Love bukan film yang menjanjikan tawa riang sepanjang durasi. Ia adalah film yang akan mengajak Anda menyeka air mata, menunduk, lalu menghela napas panjang. Karena di balik dialog sederhana dan adegan rumah sakit yang repetitif, ada satu pesan yang menggema: ketulusan adalah bahasa cinta paling universal.

Bagi Anda yang mencari hiburan ringan, ini mungkin terasa berat. Tetapi bagi Anda yang ingin mengingat kembali mengapa manusia disebut makhluk paling berempati, film ini adalah jawabannya.

Catatan: film ini juga penuh dengan nuansa reliji seperti lagu rohani , suasana doa yang kristiani. Barangkali sebagai penyeimbang kebanyakan film bernuansa reliji yang islami .  Juga ada sentuhan lagu mars Pangudi Luhurnya.

Dan jangan lupa istilah Agape sendiri berasal dari bahasa Yunani yang merupakan tingkat cinta paling tinggi .

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun