Bagi Ustaz Irul, inti dari semua ini adalah niat. "Kalau kamu hanya ingin coba-coba, tidak akan berhasil. Ini bukan sulap, bukan sihir. Ini tentang kamu, tentang ikhlas. Kalau kamu benar-benar ingin berhenti, Insya Allah kamu bisa," katanya tegas.
Metode ini mungkin terdengar aneh bagi sebagian orang. Namun, banyak yang telah berhasil. Rahasianya bukan pada Ustaz semata, tetapi pada kombinasi sugesti, doa, dan kemauan kuat dari si perokok. Ketika niat bertemu keyakinan, hasilnya bisa luar biasa.
Apa yang dilakukan Ustaz Irul sejatinya bukan sekadar memutus kebiasaan merokok, tetapi juga membangkitkan kesadaran diri. Kesadaran bahwa tubuh adalah amanah, bahwa hidup lebih indah tanpa asap. Ritual ini juga menjadi ruang untuk merenung: berapa banyak waktu, uang, dan kesehatan yang telah hilang karena sebatang rokok?
Di akhir sesi, Ustaz Irul menepuk pelan bahu pasien. "Sekarang, kamu bebas. Jangan kembali lagi. Kalau ada godaan, ingat rasa pahit ini. Ingat muntahmu tadi. Ingat janji kamu kepada Allah dan dirimu sendiri."
Pasien tersenyum lega, meski wajahnya masih pucat. Ada rasa ringan yang sulit dijelaskan. Rokok yang dulu menjadi candu kini hanya tinggal kenangan pahit. Dan semua itu berawal dari satu tekad.
Ritual berhenti merokok ala Ustaz Irul bukan sekadar tentang berhenti mengisap asap, tetapi tentang membersihkan jiwa dari keterikatan yang melemahkan. Ada doa, ada gerakan tangan yang bermakna, ada afirmasi yang mengguncang alam bawah sadar. Tetapi yang paling utama, ada kemauan yang lahir dari dalam diri.
Karena pada akhirnya, bukan Ustaz yang menghentikan rokok itu. Bukan doa semata yang memutus candu. Melainkan keputusan bulat dari seorang manusia yang ingin bebas. Dan ketika keputusan itu diiringi doa, keyakinan, serta gerakan tangan yang menyalurkan energi positif, maka berhenti merokok bukan lagi mimpi.
Malam itu, di bawah cahaya lampu yang temaram, seorang perokok menemukan kebebasannya. Dan di sudut meja, korek api hijau itu tetap tergeletak diam, seperti benda biasa yang tak lagi punya kuasa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI