Konon, Dewa utama kelenteng ini adalah Cai Shen Ye (Dewa Rejeki), sehingga banyak pedagang yang datang berdoa di sini untuk kelancaran usaha
Ada sepasang Tulisan di sisi kanan dan kiri pintu, pada sisi kanan ada deretan aksara Hanzi yang artinya kira-kira "Gunung menjulang menembus awan, lima li (satuan jarak) penuh semangat ilahi, mendukung Dinasti Song.
Sementara pada sisi kiri, Tulisan di sisi kiri pintu ini deretan aksar yang sama yang kalau diterjemahkan menjadi "Perlindungan dan kebajikan emas yang tak terbatas, dharma Buddha menyelamatkan semua makhluk."
Kalau digabung, dua sisi pintu Hui Tek Bio ini menceritakan bahwa dewa utama memiliki asal-usul agung (berkaitan dengan gunung suci dan Dinasti Song) sekaligus kebajikan yang melindungi dan menolong umat.
Wah asyik betul ceritanya walau hanya dengan membaca tulisan di pintu.
Menurut sejarahnya kelenteng Kim Tek Ie ini berdiri sejak tahun 1650, nama aslinya adalah Kwan Im Teng. Pada saat pembantaian orang Tionghoa tahun 1740. Kelenteng ini ikut terbakar habis namun dibangun kembali sekitar tahun 1755 dan memiliki nama baru yaitu Kim Tek Ie (), dan dalam memori lisan para tetua Glodok, ia disebut juga Yin De Yuan () --- tempat untuk kebajikan tersembunyi.
Kebakaran besar yang terjadi pada 2 Maret 2015 melahap sebagian besar bangunan, termasuk altar utama dan patung-patung tua. Namun dalam waktu relatif cepat, komunitas bahu-membahu membangun kembali. Tidak semua arca bisa diselamatkan, tapi roh dari tempat ini tetap bertahan. Kami terus berjalan dan sampai di dekat pintu keluar atau juga pintu masuk utama di jalan Kemenangan III.
Di sebelah kiri ada halaman yang merupakan altar terbuka untuk bersembahyang dan membakar dupa --- biasa disebut altar Thian, atau altar langit, yang terbuka ke atas meskipun terlindung atap logam.
Di sebelah kanan terdapat Tungku besar berbentuk silinder dan didekatnya ada bejana persegi berkaki empat yang merupakan tempat pembakaran hio dan kertas sembahyang.
Sementara itu ada lampion merah berderet di langit-langit, memperkuat nuansa ritual khas klenteng.