Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen , penulis buku “1001 Masjid di 5 Benua” dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Leo XIV, Damai Baru dari Balkon Vatikan

9 Mei 2025   08:43 Diperbarui: 9 Mei 2025   10:32 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tahun-tahun terakhir, ia menjabat sebagai Prefek untuk Dikasteri Uskup, sebuah posisi penting dalam struktur Gereja universal karena berperan dalam memilih dan membina para pemimpin keuskupan di seluruh dunia. Ia dikenal moderat, sopan, dan tidak mencari panggung.

Justru karena sikapnya yang tenang dan tak terikat pada kubu tertentu, ia menjadi figur kompromi dan simbol stabilitas. Ia bukan favorit dalam bursa "papabili" yang ramai diperdebatkan media, namun sering kali sejarah menunjukkan: Roh Kudus bergerak di luar kalkulasi publik.

Kalimat-Kalimat Pertama

Pidato perdananya dari balkon penuh dengan nuansa pastoral dan kedamaian. Ia tidak langsung menyampaikan pernyataan programatik atau isu-isu dunia. Ia memilih untuk menyapa hati.

"Vorrei che questo saluto di pace entrasse nel vostro cuore, raggiungesse le vostre famiglie, a tutte le persone, ovunque siano, a tutti i popoli, a tutta la terra..."
(Aku berharap salam damai ini masuk ke dalam hatimu, mencapai keluargamu, setiap orang di mana pun mereka berada, semua bangsa, seluruh bumi...)
Pesan itu universal, mencerminkan kerinduan akan dunia yang lebih teduh. Dalam atmosfer global yang dirundung perang, ketidakadilan, dan polarisasi ideologis, sapaan seperti ini bukan klise. Ia adalah harapan.

Paus Leo XIV kemudian berkata:
"Dio ci ama tutti, e il male non prevarr! Siamo tutti nelle mani di Dio. Pertanto, senza paura, uniti mano nella mano con Dio e tra di noi andiamo avanti."
(Tuhan mengasihi kita semua, dan kejahatan tidak akan menang! Kita semua berada dalam tangan Tuhan. Maka, tanpa rasa takut, mari kita melangkah maju, tangan dalam tangan dengan Tuhan dan satu sama lain.)

Kalimat ini meminjam semangat Fratelli Tutti, semangat persaudaraan dan keberanian dalam iman. Ia tidak menjanjikan jawaban instan, namun menegaskan bahwa langkah bersama dalam kepercayaan kepada Tuhan adalah awal yang kokoh.

Harapan Umat Katolik

Umat Katolik di seluruh dunia tentu memikul harapan yang sangat beragam. Sebagian berharap Paus baru melanjutkan pendekatan terbuka dan empatik dari Paus Fransiskus: membela kaum marginal, membuka ruang dialog dengan dunia sekuler, dan menekankan Misericordia (belas kasih) daripada legalisme.
Namun ada juga kalangan konservatif yang menginginkan arah yang lebih jelas dan tegas dalam doktrin moral, khususnya terkait keluarga, liturgi, dan bioetika. 

Dunia Katolik bukan monolit; ia mencakup spektrum yang luas dari umat yang mencari kejelasan, kehangatan, bahkan penyembuhan.

Yang tampaknya disepakati banyak kalangan adalah kebutuhan akan stabilitas, kehadiran moral, dan keteladanan pribadi. Setelah tahun-tahun yang diwarnai dengan tantangan internal---termasuk krisis pelecehan, konflik internal di Kuria, dan ketegangan antarblok---umat menginginkan Paus yang mampu merangkul, bukan membelah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun