Setelah berjalan hampir satu jam plus istirahat menit, saya mulai merasa makin lelah, dan ujung lorong tempat kita bisa naik kendaraan belum juga tampak.
Untungnya kemudian terlihat kendaraan yang lumayan besar dan gagah dari zaman Soviet meluncur ke arah kembali. Saya mencoba menghentikan kendaraan ini dan untungnya masih ada kursi yang kosong.
Sesampainya di kaki tangga untuk kembali naik, saya hanya dikutip ongkos 500 Tenge seperti yang diinfokan oleh Adema. Belakangan saya juga tahu bahwa kendaraan yang baru saya buku dan mirip angkot besar ini adalah model UAZ-452 alias Bukhanka---si mobil roti legendaris dari era Soviet. Kendaraan ini memang seperti "ikon mobil pegunungan Asia Tengah", dari Kazakhstan, Kirgizstan, Tajikistan, sampai Mongolia pun banyak dipakai.
Sensasi naiknya unik banget. Getarannya kasar, tapi justru itu yang bikin terasa petualangannya---ditambah suasana alam liar dan pengemudi lokal yang seolah tahu setiap batu di jalur itu
Mobil ini membawa kami kembali ke titik awal perjalanan dan kemudian kembali mendaki menuju pelataran sambil sesekali memandang ngarai dan bebatuan dari sudut berbeda.
Istri saya menyambut saya dengan senyum dan dua gelas teh hangat yang dibeli dari kantin kecil di dekat parkiran. Di sana juga ada Cafe, resto dan toko yang menjual makanan dan souvenir.
Ini baru titik pertama dari perjalanan kami hari itu. Kami segera kembali ke bus untuk melanjutkan ke lokasi berikutnya.
Perjalanan ini terasa lebih tenang. Matahari kian tinggi dan memancarkan cahaya keemasan yang membingkai perbukitan dan lembah. Di kejauhan terlihat ladang luas dan rumah-rumah kecil khas pedesaan Kazakhstan. Sesekali bus melambat untuk memberi ruang bagi truk besar atau kambing yang melintas.
Meski tur ini tak dilengkapi fasilitas pemandu berbahasa Inggris, namun pengalaman yang kami dapatkan justru terasa lebih otentik, lebih lokal, dan lebih hidup. Kami berbaur dengan warga Kazakhstan, tertawa bersama mereka, dan menyaksikan keindahan alam negara ini dari kacamata orang lokal.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI