Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen , penulis buku “1001 Masjid di 5 Benua” dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengapa Indonesia Belum (Sulit) Menjadi Negara Maju

27 Februari 2025   13:21 Diperbarui: 27 Februari 2025   13:21 859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia sudah berapa kali ingin melangkah maju, pada zaman orde baru kta mengenal istilah tinggal landas, sekarang kita bermimli Indonesia Emas 2045. Tetapi hingga sekarang tanda tanda akan menuju kesana masih sangat jauh, seakan-akan satu kaki melangkah maju, tetapi kaki yang lain melangkah mundur: 

Sejatinya, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara maju, tetapi ada beberapa faktor historis dan struktural yang menghambat perkembangannya. Jika kita membandingkan dengan negara-negara yang pernah memiliki sistem feodal tetapi tetap maju, ada beberapa perbedaan mendasar yang bisa menjelaskan kenapa Indonesia belum mencapai tingkat yang sama.


1. Feodalisme yang Bertahan Lama dalam Bentuk Baru

Meskipun secara resmi Indonesia tidak memiliki sistem feodal setelah kemerdekaan, sisa-sisa pola pikir feodal masih kuat dalam birokrasi dan budaya politik. Di Jepang dan Inggris, sistem feodal akhirnya berubah menjadi meritokrasi, sedangkan di Indonesia, banyak jabatan penting masih didasarkan pada hubungan patronase, bukan kompetensi.

Di beberapa daerah, struktur kekuasaan tradisional (seperti bangsawan lokal) tetap memiliki pengaruh besar, dan sering kali mendukung sistem oligarki yang memperkaya kelompok tertentu tanpa mendorong inovasi atau efisiensi.

2. Tidak Mengalami Revolusi Industri di Awal

Negara-negara yang lebih maju seperti Inggris dan Jepang mengalami revolusi industri lebih awal, memungkinkan mereka membangun ekonomi berbasis manufaktur dan teknologi. Indonesia, di sisi lain, tetap berbasis pada ekspor sumber daya alam hingga saat ini, yang membuatnya rentan terhadap fluktuasi harga global dan eksploitasi oleh perusahaan asing.

Bahkan setelah kemerdekaan, industrialisasi tidak menjadi prioritas utama. Jepang, misalnya, dengan cepat beralih ke industri berat setelah Restorasi Meiji (1868), sementara Indonesia baru mulai serius membangun industrinya pada 1970-an, dan itupun masih didominasi oleh sektor ekstraktif.

3. Korupsi dan Politik Oligarki

Negara-negara yang berhasil maju meskipun memiliki sistem feodal biasanya memiliki elite yang akhirnya berorientasi pada kepentingan nasional dan pembangunan ekonomi. Di Indonesia, banyak elite politik dan ekonomi lebih berfokus pada kepentingan kelompok mereka sendiri. Korupsi yang sistematis menghambat efisiensi birokrasi, menghambat investasi, dan membuat kebijakan ekonomi sering kali tidak efektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun