4.Selalu Simpan Uang Pecahan Kecil
*Jika mendapat kembalian kecil, simpan baik-baik untuk keperluan seperti naik taksi atau belanja kecil.
Kesimpulan: Jangan Hanya Andalkan Uang Tunai
Dari pengalaman ini, saya menyadari bahwa menggunakan uang tunai bukanlah pilihan terbaik, terutama jika hanya memiliki pecahan besar. Di era digital ini, lebih aman dan praktis menggunakan kartu ATM atau kartu kredit untuk transaksi sehari-hari.
Jadi, bagi yang berencana ke Saudi , pastikan untuk selalu memiliki uang kecil atau siap menggunakan kartu untuk menghindari kerepotan saat bertransaksi!
Ketika sampai di hotel, saya kembali memperhatikan bon pembelian di Bin Dawood. Ternyata walau harga hanya 20 Riyal, saya harus membayar 23 Riyal karena ada VAT (Value Added Tax) alias PPN sebesar 15 persen.
Saya cukup terkejut dengan kenyataan ini, karena dalam kunjungan saya terakhir ke Arab Saudi sekitar 13 tahun lalu, sama sekali tidak ada pajak di negeri ini.
Setelah ditelusuri, ternyata Arab Saudi mulai menerapkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada 1 Januari 2018 dengan tarif awal 5%. Penerapan PPN ini merupakan bagian dari upaya negara-negara Gulf Cooperation Council (GCC) untuk mengurangi ketergantungan pada pendapatan minyak dan meningkatkan sumber pendapatan lain.
Namun, pada 1 Juli 2020, pemerintah Arab Saudi menaikkan tarif PPN dari 5% menjadi 15% sebagai respons terhadap dampak ekonomi akibat pandemi COVID-19. Kenaikan ini dilakukan untuk meningkatkan pendapatan negara dan menstabilkan ekonomi di tengah penurunan harga minyak global saat itu.
Jadi, jika sebelumnya banyak orang mengira Arab Saudi bebas pajak, kenyataannya sejak 2018 negara ini sudah memberlakukan PPN, dan sekarang tarifnya menjadi salah satu yang tertinggi di dunia untuk kategori PPN umum (15%).
Selain itu pemisahan tempat duduk secara jender di tempat umum pun sudah tidak ada lagi sehingga sekarang kita tidak perlu khawatir duduk di tempat yang salah di bandara.