Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen , penulis buku “1001 Masjid di 5 Benua” dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Berkunjung ke Markas Lia Eden

5 Februari 2025   16:14 Diperbarui: 20 April 2025   11:19 17613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Senin malam 3 Februari 2025, saya berkesempatan mengunjungi Komunitas Eden di Bungur, Jakarta Pusat, dalam rangkaian acara Festival Kebhinekaan ke-8 yang diselenggarakan Wisata Kreatif Jakarta.

Komunitas ini dikenal sebagai kelompok kecil yang memiliki keyakinan unik dan mendeklarasikan diri bukan sebagai agama, melainkan sebuah komunitas spiritual yang menjunjung tinggi wahyu Tuhan.

Sejak awal, saya penasaran dengan komunitas ini, mengingat keberadaannya yang sering kali disalahpahami oleh masyarakat luas, bahkan dianggap sebagai aliran sesat.

Berbagai cerita mengenai perjalanan komunitas ini, termasuk pemimpin spiritualnya, Lia Eden, serta pengikutnya yang jumlahnya tidak banyak, membuat saya semakin tertarik untuk melihat langsung bagaimana kehidupan mereka.

Rumah Eden: WKJ
Rumah Eden: WKJ

Penyambutan yang Hangat dan Ramah

Saat tiba di rumah komunitas ini, saya langsung disambut oleh seorang lelaki berbaju serba putih di depan pintu. Senyum ramahnya dan cara menyambut tamu yang hangat memberikan kesan bahwa komunitas ini terbuka terhadap kunjungan dari luar.

Setelah menyampaikan maksud kedatangan saya, saya diarahkan untuk mendaftar dengan Mas Koko. Cukup menulis nama, nomer telepon dan alamat email di daftar hadir.

Ruang tengah : dokpri 
Ruang tengah : dokpri 

Begitu masuk ke dalam rumah, saya melihat suasana yang cukup unik. Ruangan dipenuhi oleh orang-orang yang mengenakan pakaian serba putih, kecuali para pengunjung dari Wisata Kreatif Jakarta. Warna putih mendominasi ruangan, menciptakan atmosfer yang bersih dan suci.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun