Senin malam 3 Februari 2025, saya berkesempatan mengunjungi Komunitas Eden di Bungur, Jakarta Pusat, dalam rangkaian acara Festival Kebhinekaan ke-8 yang diselenggarakan Wisata Kreatif Jakarta.
Komunitas ini dikenal sebagai kelompok kecil yang memiliki keyakinan unik dan mendeklarasikan diri bukan sebagai agama, melainkan sebuah komunitas spiritual yang menjunjung tinggi wahyu Tuhan.
Sejak awal, saya penasaran dengan komunitas ini, mengingat keberadaannya yang sering kali disalahpahami oleh masyarakat luas, bahkan dianggap sebagai aliran sesat.
Berbagai cerita mengenai perjalanan komunitas ini, termasuk pemimpin spiritualnya, Lia Eden, serta pengikutnya yang jumlahnya tidak banyak, membuat saya semakin tertarik untuk melihat langsung bagaimana kehidupan mereka.
Penyambutan yang Hangat dan Ramah
Saat tiba di rumah komunitas ini, saya langsung disambut oleh seorang lelaki berbaju serba putih di depan pintu. Senyum ramahnya dan cara menyambut tamu yang hangat memberikan kesan bahwa komunitas ini terbuka terhadap kunjungan dari luar.
Setelah menyampaikan maksud kedatangan saya, saya diarahkan untuk mendaftar dengan Mas Koko. Cukup menulis nama, nomer telepon dan alamat email di daftar hadir.
Begitu masuk ke dalam rumah, saya melihat suasana yang cukup unik. Ruangan dipenuhi oleh orang-orang yang mengenakan pakaian serba putih, kecuali para pengunjung dari Wisata Kreatif Jakarta. Warna putih mendominasi ruangan, menciptakan atmosfer yang bersih dan suci.