Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

6 Agama, 1 Kepercayaan dan Seorang Pengungsi

27 Februari 2024   08:25 Diperbarui: 27 Februari 2024   08:54 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


"Kelenteng  Ini tidak merepresentasikan kelenteng di Indonesia pada umumnya," demikian kita-kira komentar Agustinus Wibowo membuka acara Jelajah Keberagaman di Taman Mini Indonesia Indah.

Kelenteng Kong Miau: Dok WKJ
Kelenteng Kong Miau: Dok WKJ

Menurut Mas Agus, bangunan utama kelenteng Kong Miau itu lebih mirip dengan kelenteng-kelenteng yang ada di Tiongkok sana.  


Sepasang patung singa ada di depan pintu gerbang seakan-akan mengawal bangunan ini.  Patung ini disebut dengan nana Shizhi yang secara literal berarti Singa Batu dan bertujuan untuk melindungi bangunan ini dari pengaruh buruk.

Singa jantan ada di sebelah kiri dan dapat dilihat dengan adanya bola di kaki kanannya sedangkan yang betina dilengkapi dengan anak singa di kaki kiri.

Kilin: dokpri 
Kilin: dokpri 


Kami memasuki pintu gerbang dan melihat patung hewan mitologis  yaitu kilin yang berbentuk gabungan singa dengan kepala naga. Kilin juga dipercaya memiliki kekuatan gaib untuk menangkal roh jahat.

 Gapura : dokpri 
 Gapura : dokpri 

Sementara itu di balik pintu gerbang di bagian atas ada kutipan kata bijak Kong Hu Cu dalam delapan huruf mandarin,   ji suo bu yu wu shi you ren.
  yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia " Diri tidak inginkan tabu kenakan orang," mungkin yang dimaksud  adalah jangan lakukan kepada orang lain hal yang kamu tidak ingin orang lakukan kepada dirimu.

Kami sempat masuk ke dalam ruang utama dan hanya melihat patung Kong Hu Cu di dalamnya tanpa patung dewa dewi yng menurut Mas Agus biasanya banyak ada di dalam kelenteng di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun