Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Teka-Teki Patung Kayu yang Vulgar di Te Rauparaha Park, Porirua

17 Februari 2023   09:56 Diperbarui: 17 Februari 2023   14:22 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patung Kayu di Te Rauparaha (Dok. pribadi)

Setelah beberapa hari bertandang di Wellington, ada baiknya jalan-jalan sedikit ke luar kota walau masih termasuk wilayah Metropolitan Wellington.  Kalau diibaratkan dengan Jabodetabek, Wellington memiliki 4 buah kota dalam wilayah Wellington region, yaitu Wellington sendiri, lalu Upper Hut, Lower Hut, dan Porirua.  Nah karena itu siang ini saya berencana untuk mengunjungi salah satunya yang cukup menarik yaitu Porirua.

Nama Porirua sendiri berasal dari bahasa Maori Pari dan Rua yang berari dua pasang.  Kata Rua mirip dengan salah satu bahasa daerah di Indonesia yaitu Bahasa Lampung yang berarti dua.  Untuk menuju ke sana pun sangat mudah, tinggal naik kereta api Kapiti Line dari Wellington Station.

Stasiun Wellington letaknya tidak jauh dari hotel tempat saya menginap dan juga Old St. Paul Cathedral yang sudah kita kunjungi sebelumnya.  Gedungnya sangat cantik dengan kolum atau 13 tiang besar gaya dorik di depannya.    Di taman yang cantik di depan stasiun, ada sebuah monumen dengan patung Mahatma Ghandi. Sebagaimana biasa, Bapak Kemerdekaan India itu ditampikan dengan bertelanjang dada, berkacamata, dan sedang berdiri memegang tongkat dengan hanya selembar kain menyelimuti Sebagian tubuh dan tangannya. 

Suasana di dalam stasiun lumayan ramai karena di sini bertemu beberapa jalur kereta api yang menghubungkan kota-kota di Wellington Region dan juga kereta jarak jauh yang menghubungkan kota-kota di North Island. 

pengamen di Wellington Station: Dokpri
pengamen di Wellington Station: Dokpri

Setelah membeli tiket di vending machine, saya berjalan menuju peron mencari kereta jalur Kapiti Lines menuju Porirua.  Saya sempat melihat seorang pengamen yang duduk di kursi lipat kecil dan memainkan alat music kecil seperti sebuah biola.  Ini adalah pengamen pertama yang saya jumpai selama berkunjung ke Wellington.

Masih di sekitar kompleks stasiun ini ternyata terdapat kampus Victoria University of Wellington yang merupakan salah satu universitas paling terkenal di Selandia Baru.  Nama Universitas yang dibuat dari kuningan terpampang indah di dinding warna merah bata di sepanjang koridor di kawasan stasiun. Ternyata universitas ini memiliki beberapa kampus salah satunya di kawasan stasiun yang Bernama Pipitea Campus dan menjadi lokasi  Wellington School of Business & Government dan juga Fakultas Hukum.

Victoria University of Wellington: Dokpri
Victoria University of Wellington: Dokpri

Perjalanan ke Porirua dengan kereta hanya sekitar 20 menit menempuh jarak sekitar 17 kilometer dan melewati beberapa stasiun seperti, Takapu Road, Redwood, Tawa, Linden dan Kenepuru. 

"Welcome to Porirua City," sebuah gambar lukisan besar yang tertera di dinding stasiun menyambut kedatangan saya di kota ini.   Di sebelahnya ada juga petunjuk arah ke City Center dengan uraian beberapa tempat menarik seperti Te Rauparaha Arena dan Pataka Museum. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun