Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Indonesia Menangis, Tragedi Sepakbola di Malang Menelan 127 Korban Jiwa

2 Oktober 2022   07:56 Diperbarui: 2 Oktober 2022   08:02 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stadion Kanjuruhan: okezone.com

Selama ini, kita mengenal beberapa negara yang juga mempunyai tradisi kekerasan dalam sepak bola. Salah satunya adalah Inggris yang terkenal dengan istilah football hooliganism.   

Kerusuhan sepakbola dengan paling banyak korban di Inggris dalam sejarah tercatat l dengan nama Hillsborouhg Disaster yang terjadi di Stadion Hillsborough, Sheffiled, South Yorkshire pada 15 April 1989.  

Peristiwa ini memakan 97 orang meninggal dan ratusan orang terluka dalam pertandingan Semi Final FA Cup antara Liverpool dan Nottingham Forest.

Nah dengan jumlah korban sebanyak 127 orang meninggal, tampaknya tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang telah melampaui jumlah korban di Inggris.  Sebuah peristiwa yang sangat menyedihkan.  

Kita semua, bukan hanya pecinta sepakbola dan aparat keamanan, harus menundukkan kepala, memberikan penghormatan terakhir kepada para korban dan mengucapkan belasungkawa kepada para sanak saudara yang harus kehilangan orang yang mereka cintai dalam peristiwa yang tidak pernah diduga sebelumnya. 

Ada banyak yang harus dilakukan dan dievaluasi lagi dalam hal mengumpulkan orang banyak alias massa baik dalam olah raga seperti sepak bola atau dalam kegiatan lain di negeri ini.

Peristiwa paling berdarah dalam pertandingan sepakbola yang sesungguhnya mirip dengan tragedi di Kanjuruhan adalah pada pertandingan kualifikasi Olimpiade Tokyo antara Peru dan Argentina yang diselenggarakan di Estadio Nacional di Lima pada 24 Mei 1964.  

Ketika itu Argentina sudah memimpin 1-0 dan ketika enam menit sebelum pertandingan berakhir, Peru berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 namun gol ini dianulir oleh wasit yang berasal dari Uruguay. 

Akibatnya penonton tuan rumah mengamuk dan menyerbu lapangan dan kemudian aparat keamanan menyemburkan gas air mata yang membuat penonton panik dan berhamburan keluar. Akibatnya 328 orang dilaporkan tewas dan ratusan terluka.

Peristiwa di Stadion Kanjuruhan ini sangat mirip dengan yang terjadi di Lima 58 tahun yang lalu. Bahkan dengan jumlah korban 127 orang, Tragedi di Malang langsung naik menjadi salah satu kerusuhan sepakbola dengan korban paling banyak di dunia.  

Peristiwa atau tragedi yang memilukan buat siapa saja yang mendengar dan apalagi yang mengalami langsung. Semoga kia semua bisa belajar dari tragedi ini dan tidak akan terulang lagi di masa yang akan datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun