Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Indonesia Menangis, Tragedi Sepakbola di Malang Menelan 127 Korban Jiwa

2 Oktober 2022   07:56 Diperbarui: 2 Oktober 2022   08:02 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stadion Kanjuruhan: okezone.com

Setelah beberapa saat penggemar sepakbola di Indonesia boleh berbangga dan senang karena PSSI berhasil mengalahkan Curacao dua kali berturut-turut dalam FIFA Match Day, sebuah berita  yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya  membuat Indonesia berduka. 

Berita tewasnya 127 orang dan ratusan yang terluka akibat kerusuhan seusai pertandingan antara Arema Malang sebagai tuan rumah yang menjamu Persebaya Surabaya dalam derbi Jawa Timur  di Stadion Kanjuruhan Malang. 

Dalam pertandingan Sabtu malam, 1 Oktober 2022 itu Persebaya berhasil mengalahkan Arema Malang dalam pertandingan yang seru 3-2.

Namun suporter Arema tidak menerima kekalahan itu. Begitu peluit panjang ditiupkan tanda pertandingan berakhir dengan kekalahan 2-3, para Aremania, demikian julukan bagi pendukung Arema Malang segera menyerbu lapangan dan membuat keonaran dengan merusak beberapa fasilitas stadion.  

Bagi Aremania, tim kesayangan mereka yang dijuluki Singo Edan alias Singa Gila itu memang boleh kalah, namun tidak oleh musuh bebuyutan yaitu Persebaya yang dijuluki tim Bajul Ijo. 

Nah ini adalah awal malapetaka yang tidak pernah diduga sebelumnya. Melihat kerusuhan dan pengrusakana itu, tim keamanan segera berusaha untuk mengatasinya. 

Namun suasana menjadi makin liar dan akhirnya gas air mata ditembakkan di dalam stadion.  Gas air mata membuat suasana stadion menjadi panas dan tidak terkendali. Penonton panik karena mata menjadi perih dan berusaha keluar stadion dengan saling berdesakan.

Untung tak data diraih, malang tak dapat ditolak, akibat desak-desakan inilah ratusan orang terinjak-injak dan hasilnya sangat menyesakkan dada. Saya sendiri tidak bisa membayangkan suasana di dalam stadion kala itu.

Betapa panik dan takutnya penonton yang membuat kekacauan seperti ini terjadi.  Menurut informasi terakhir 127 orang meninggal dan ratusan luka-luka yang segera dibawa ke berbagai fasilitas Kesehatan terdekat.

Lalu yang menjadi pertanyaan kita adalah, mengapa hal seperti ini bisa terjadi di Indonesia. Sebuah negeri yang dikenal dengan penduduknya yang ramah. Namun ketika menjadi pendukung tim sepak bola bisa berubah ganas dan akhirnya menyebabkan malapetaka bagi semua. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun