Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

"Ride-Share" yang Mengubah Pola Perjalanan dari Kendaraan Pribadi ke Taksi "Online"

5 November 2017   14:33 Diperbarui: 5 November 2017   14:52 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Pak, mulai bulan depan, saya mengajukan untuk berhenti bekerja", demikian ucapan supir yang telah bekerja belasan tahun itu dengan air muka yang tenang.  Ketika ditanya alasan berhenti, jawabnya ternyata karena ingin merubah nasib dengan  menjadi supir taksi online yang memang lagi ngetop-ngetopnya.

Alasan utama memang karena adanya potensi  penghasilan yang cukup besar dengan menjadi supir taksi online. Sedangkan kalau menjadi supir pribadi, walau pekarjaan jauh lebih santai tetapi penghasilan segitu-segitu aja.

Zaman now memang telah berubah. Bagi mereka  yang biasa menggunakan kendaraan pribadi, apalagi dengan supir , tentunya tiba-tiba harus mengemudikan sendiri  di tengah kemacetan Jakarta dan sekitarnya bukan  merupakan pilihan yang baik.

Untungnya, dengan kemajuan teknologi, sekarang sudah ada taksi online. Selain ongkosnya ramah di kantong, kemana-mana juga lebih mudah karena tidak usah khawatir susahnya parkir. Dan bahkan secara ekonomis, kemana-mana dengan taksi online ternyata jauh lebih hemat dibandingkan menggunakan kendaraan pribadi. Apalagi dengan menggunakan supir.

Kalau soal kemacetan Jakarta, barangkali ratusan milyar kisah dapat kita kumpulkan. Dari mereka yang harus ketinggalan meeting, terlambat ke sekolah atau kantor, sampai ketinggalan kereta api maupun pesawat terbang. 

Yang paling menyedihkan soal kemacetan adalah ketika bertemu mitra bisnis di kawasan Bandar Udara Soekarno Hatta. Selepas bertemu, dia kembali ke Singapura. Dan kita mungkin kembali ke Bekasi. Dalam waktu dua jam dia sudah mendarat di Changi dan tambah 30 menit lagi sudah di rumah. Sedangkan sudah tiga jam lebih kita masih bermacet ria di tol dalam kota.

Lebih ekstrim lagi adalah, jarak antara Bandara Sekarno Hatta dan Hongkong yang sekitar 4 setengah jam itu bisa lebih dekat dibandungkan Bekasi  atau Bogor yang ditempuh dalam waktu  5 sampai 6 jam?  Belum lagi kalau hujan atau banjir menerpa. Dan apalagi dengan maraknya pembangunan LTR , MRT, dan berbagai proyek jalan layang maupun underpass. Lengkaplah kejamnya jalan raya ibukota jauh lenih kejam dari ibu tiri.

Selain itu, tekonologi dan inovasi terus dikembangkan. Dengan hadirnya ride-share dari Uber, Secara tidak langsung mendorong sebagain pengguna kendaraan pribadi untuk pindah moda ke taksi online.Bila ini terjadi, maka jumlah kendaraan yang ikut bermacetria di jalanan ibukota akan berkurang. Dan berkurang pula lah kemacetan itu sedikit.

Alasannya sangat jelas, biasanya satu orang satu kendaraan , dengan ride-share bisa minimal  tiga atau empat orang. Lebih banyak  pengguna kendaraan pribadi merubah pola perjalanannya ke transportasi umum dan ride share, kian sedikit kendaraan yang beroperasi dan pada gilirannya Jakarta akan memiliki lalu lintas yang lebih lancar.

Apalagi ketika proyek  MRT dan LRT nanti akan selesai pada 2019.  Saat itu kiita semua akan lebih banyak pilihan. Mau naik kendaraan pribadi dengan konsekuensi membayar parkir atau pun ERP, naik kendaraan umum yang sudah lebih baik dan nyaman, atau mau naik taksi online dengan program ride-share nya yang sama nyamannya dengan kendaraan pribadi namun dengan ongkos lebih ekonomis. Pilihan di tangan anda.

Yang jelas Jakarta dan sekitarnya nanti akan jauh lebih baik dalam hal kelancaran lalu lintas. Apalagi bila MRT sudah memiliki belasan jalur, begitu juga dengan LTR plus Trans Jakarta.  Bagi yang suka ride-share atau taksi online juga akan lebih cepat sampai ke tujuan dengan jalan yang lebih lancar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun