Mendengar nama Moskwa, yang pertama terlintas dalam fikiran adalah moda transportasi massal yang kondang di seluruh dunia dengan keindahan stasiun-stasiunnya yang bak istana di kedalaman sekitar 100 meter lebih di bawah tanah.Syahdan, kedalaman yang luar biasa di stasiun metro ini dulunya dirancang pada jaman komunis karena dapat juga sekaligus difungsikan sebagai tempat perlindungan jika terjadi perang nuklir.
Bagi yang sudah biasa memanfaatkan transportasi sejenis di kota-kota dunia lainnya, naik metro diMoskwa memerlukan tantangan yang lebih agar tidak tersesat dan sampai di tujuan dengan selamat. Pertama, adalah bisa membaca aksara Ciryllic yang sedikit banyak berbeda dengan aksara Latin yang kita kenal. Dan kedua memahami sedikit Bahasa Russia untuk bisa membeli tiketnya dan mendengarkan pengumuman di dalam kereta.
Untuk naik metro di Moskwa, kita bisa membeli berbagai macam jenis tiket. Ada kartu isi ulang yang bernama Troika, ada juga tiket sekali jalan yang berlaku dalam 90 menit untuk metro, bus dan tram. Namun yang paling bermanfaat untuk pengunjung adalah kartu bernama Ediniy yangbisa digunakan berkali-kali. Untuk 20 kali naik harganya 500 Ruble saja.Cukup ucapkan “Dvadtsad” atau duapuluh, wanita umur 50 tahunan penjual tiket dengan muka yang tidak pernah tersenyum akan menjawab “pyetsat rubley” atau lima ratus Ruble.
Bisa membaca aksara Cyrillic merupakan syarat minimal agar kita tahu dimana kita berada dan memudahkan untuk melihat panduan arah seandainya harus berpindah jalur . Tentu saja kita juga harus tahu arah pulang kembali ke hotel?
Pengembaraan saya di metro kota Moskwa membawa saya ke banyak tempat yang menarik di kota ini. Berpindah-pindah dari satu jalur ke jalur lainnya juga merupakan perjalanan khas yang menarik. Indahnya hiasan di dalam stasiun lengan lampu kristal,lukisan mural dan patung-patung khas komunis juga memberikan sensasi tersendiri yang tidak didapatkan di jaringan kereta api bawah tanah lainnya.
Selain kedalaman dan keindahannya, nama stasiun juga bisa berubah-rubah sesuai dengan jalur yang ada. Contohnya ada tiga nama untuk stasiun metro yang ada di dekat hotel saya karena kebetulan merupakan persimpangan jalur 2 , 5 dan 9.Nama stasiun itu bisa Tverskaya di jalur 2. Pushkinkaya di jalur 5 dan Chekovskaya di jalur 9.
Metro memang kendaraan andalan yang anti macet. Karenanya tidak mengherankan bila lebih dari 9 juta penumpang menggunakan moda transportasi yang terdiri dari belasan jalur dan ratusan stasiun ini.Bila di kota lain, biasanya ada layar elektronik yang menunjukan kapan kereta berikut akan datang. Maka di Moskwa yang ada adalah layar elektronik yang menunjukan sudah berapa lama kereta terakhir berangkat.
Memasuki peron stasiun Lubyanka saya melihat sebuah rangkaian kereta yang baru saja menutup pintu dan berangkat. Di ujung terowongan ada layar elekronik yang mulai dari nol detik mulai bergerak menunjukan waktu kereta telah berangkat. Asyiknya pada jam-jam sibuk, ketika waktu belum lagi menunjukan waktu 45 detik, kereta berikutnya telah tiba.Singkatnya metro di Moskwa berangkat setiap 45 detik pada jam sibuk.!Pada waktu yang agak senggang, saya juga sempat memperhatikan waktu mendekati 2 menit ketika kereta berikutnya tiba.
Selain peta jaringan metro , di dalam gerbong juga terpampang iklan dan beberapa pengumuman. Tentu saja semuanya dalam Bahasa Russia. Ketika naik metro sehabis berkunjung ke Ismailova, ada pengumuman tentang penerimaan calon pegawai yang akan ditraining oleh perusahaan yang resminya bernama “Moskawskoga Metropolityena” ini.
Lowongannya adalah untuk menjadi masinis kereta bawah tanah, yang terbuka bagi mereka yang telah berusia 18 tahun untuk masuk ke pelatihan dan selama dalam masa pendidikan akan menerima uang saku sebesar 15 ribu Ruble atau sekitar 5 Juta Rupiah. Dan seandainya mereka telah lulus maka gaji awal dimulai dari 55 Ribu Ruble atau lebih dari 19 juta Rupiah.
Di sebelah iklan ini, adalagi pengumuman lowongan kerja baik untuk masinis maupun posisi lain nya di perusahaan keretaapi bawah tanah ini.Untuk Masinist elektropoyeda gaji mulai 55 ribu sampai 90 ribu Ruble atau 32 juta rupiah lebih.Sedangkan untuk Dezurniy y eskalator atau penjaga eskalator mulai dari 25 ribu ruble atau sekitar 9 juta rupiah saja.
Seandainya di Jakarta nanti sudah ada MRT, akankah gaji masinisnya sama besar dengan yang diMoskwa dan apakah kereta akan berangkat setiap 45 detik? Waktu yang akan menjawabnya!
Moskwa, November 2013