Mohon tunggu...
taufik sentana
taufik sentana Mohon Tunggu... Personal Development

Pendidikan, sosial budaya dan Kreativitas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kasus Mahar Tinggi Di Aceh, Apa Solusinya?

14 Oktober 2025   20:41 Diperbarui: 14 Oktober 2025   20:56 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam hal kasus mahar ini, mesti ditinjau dari banyak aspek. Karena mahar rendah ada pertimbangan positifnya, mahar tinggi juga ada pertimbangan positif. 

Ini  tak lebih dari ketulusan dan kerelaan dari kedua belak pihak. Sebab Nabi Muhammad saw, menikah dengan mahar 20 hingga 30 ekor unta (saat itu unta adalah tunggangan terbaik untuk bisnis dan gaya sosial).

Selain itu, perlu juga dilakukan upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan dan kesadaran akan hak-hak perempuan. 

Perempuan harus memiliki hak yang sama dalam menentukan mahar dan tidak boleh dipaksa untuk menerima mahar yang tidak wajar. Dengan demikian, pernikahan di Aceh dapat menjadi lebih adil dan seimbang, serta tidak pula merugikan bagi perempuan (bila mahar terlalu rendah, akan mudah" diceraikan), he he..

Dalam jangka panjang, perlu juga dilakukan upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesederhanaan dan kemudahan dalam pernikahan. 

Pernikahan harus menjadi sebuah acara yang sederhana dan mudah, serta tidak memberatkan bagi calon pengantin pria dan perempuan. 

Karena, bagaimanapun, lazim dikenal bahwa pernikahan adalah "janji dan ikatan yang berat, mistaqan ghalizan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun