Seratus hari pertama kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Banten, Andra Soni-Dimyati Natakusumah, menjadi momentum penting untuk menilai awal kinerja pemerintahan mereka. Periode ini bukan sekadar pencapaian angka, melainkan ujian nyata dalam penerapan visi dan misi di tengah kompleksitas dinamika sosial, budaya, dan politik Banten. Â
Analisis ini akan mencoba menelaah kinerja tersebut dengan merujuk pada beberapa teori demokrasi, sosial, budaya, dan politik dari para filsuf terkemuka.
Salah satu teori yang relevan adalah teori kontrak sosial Jean-Jacques Rousseau. Rousseau menekankan pentingnya kesepakatan bersama antara pemerintah dan rakyat. Dalam konteks 100 hari kerja Gubernur Banten, kita dapat melihat sejauh mana janji kampanye telah diwujudkan dan seberapa besar tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah. Â
Apakah program-program prioritas (BANG ANDRA) yang dijanjikan, misalnya dalam bidang infrastruktur, pendidikan, atau kesehatan, telah menunjukkan kemajuan signifikan? Tingkat kepuasan publik menjadi indikator penting dalam menilai sejauh mana kontrak sosial tersebut terpenuhi.
Lebih lanjut, teori demokrasi deliberatif Jrgen Habermas relevan untuk menganalisis proses pengambilan keputusan pemerintahan. Habermas menekankan pentingnya dialog dan musyawarah dalam mencapai konsensus. Â
Apakah pemerintahan Andra Soni-Dimyati Natakusumah dalam memimpin Provinsi Banten telah melibatkan partisipasi publik secara aktif dalam proses pengambilan keputusan? Seberapa transparan proses tersebut dan seberapa besar ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan kritik? Tingkat partisipasi publik dan transparansi pemerintahan menjadi tolak ukur keberhasilan penerapan demokrasi deliberatif.
Dari perspektif sosiologi, teori Max Weber tentang birokrasi dapat digunakan untuk menilai efisiensi dan efektivitas pemerintahan. Weber menekankan pentingnya sistem birokrasi yang terstruktur, rasional, dan efisien.Â
Apakah pemerintahan baru telah mampu melakukan reformasi birokrasi untuk meningkatkan pelayanan publik? Seberapa efektif sistem pemerintahan dalam merespon kebutuhan masyarakat dan mengatasi permasalahan yang ada? Efisiensi dan efektivitas birokrasi menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan pembangunan.
Aspek budaya Banten juga perlu diperhatikan. Teori Clifford Geertz tentang budaya sebagai sistem simbol yang memberikan makna bagi kehidupan sosial dapat digunakan untuk memahami konteks sosial-budaya Banten.Â
Apakah pemerintahan telah mampu mengakomodasi keragaman budaya dan kearifan lokal dalam kebijakannya? Seberapa besar perhatian diberikan terhadap pelestarian budaya dan pemberdayaan masyarakat lokal? Kepekaan terhadap konteks budaya lokal menjadi penting untuk memastikan keberhasilan program-program pemerintah.