Mohon tunggu...
Taufik Hidayat
Taufik Hidayat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi

Hanya pemuda yang ingin punya karya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kenapa Pemuda Tidak Membangun Desa, Apakah Benar Demikian?

4 Mei 2023   11:35 Diperbarui: 4 Mei 2023   11:54 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taufik Hidayat . dokpri

Kenapa Pemuda Tidak Membangun Desa-Tidak begitu banyak dari kalangan pemuda yang memiliki keinginan untuk membangun desa, terlebih mereka yang lahir dan dibesarkan di lingkungan kota. Ya... Walaupun masih tetap ada beberapa pemuda yang lahir dan besar di kota namun memiliki keinginan membangun desa.

    Kebanyakan pemuda desa hari ini lebih memilih meninggalkan kampung halaman dan menganggap jika terus-terusan berada di desa tidak akan pernah memiliki kemajuan, alasannya sih ada yang katanya mencari ilmu dan pengetahuan. Mencari ilmu, pengetahuan dan pengalaman memang penting, bahkan boleh dikatakan diwajibkan, namun juga harus diiringi dengan kesadaran bahwa apa yang didapatkan dari perantauan hanya akan bisa jadi bermanfaat bila diamalkan atau diterapkan di kampung halaman.

    Maka sudah semestinya dong seorang pemuda yang mungkin sudah menyelesaikan pendidikan di kota dan memiliki ilmu juga pengetahuan yang luar biasa harusnya punya cara untuk memajukan desa, baik di bidang pendidikan, sosial, ekonomi dan lainnya sesuai dengan keahlian yang dimiliki.

    Nah sekarang kita bicarakan peran  Kenapa pemuda tidak ingin membangun desa? Sebenarnya masih banyak kok pemuda yang memiliki keinginan membangun desanya. Namun juga tidak sedikit yang dipatahkan semangat dan keinginannya oleh orang-orang yang seharusnya mendukung penuh semangat anak muda tersebut. 

     Contohnya seperti anak-anak muda dari beberapa desa yang pernah saya temui, dan saya juga mengalami hal serupa. Pertama. Tidak adanya dukungan penuh dari pejabat pemerintah desa itu sendiri, dari mulai urusan administrasi dalam pengadaan organisasi pemuda desa, seperti karang Taruna dan lainnya yang seakan-akan dipersulit. Apalagi kalau soal dana kegiatan dan lainnya yang seharusnya dikelola pemuda itu sendiri, namun pada kenyataannya mereka tidak diberikan haknya.

Kedua. Lagi-lagi kembali pada pemudanya yang tidak banyak peduli bagaimana kehidupan di desa itu kedepannya. Lebih tepatnya mereka berfikir ( yang penting hidup saya aman-aman saja) hidupnya ya dia sendiri yang jalani, meskipun juga tidak begitu sejahtera juga hidup mereka.

    Selanjutnya kita perhatikan sendiri lah lingkungan sekitar kita, terkhusus bagi pembaca yang hidup di lingkungan desa. Kita lihat dengan cermat, kontribusi apa dapat kita berikan untuk membangun desa dan khususnya mendukung penuh para pemuda yang memiliki keinginan baik itu. Sebab tidak banyak anak muda seperti dia, jangan sampai ia kehilangan semangatnya, karena yang akan rugi bukan dia saja tapi kita semua.

Catatan: yang memiliki kritik dan saran dipersilahkan di kolom komentar. Terima kasih sudah membaca, semoga bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun