Mohon tunggu...
Taufik Hidayat
Taufik Hidayat Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Krisis Negara Lain Bisa Menular

26 Mei 2015   15:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:34 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Krisis merupakan suatu fenomena yang timbul dalam perekonomian suatu Negara. Baik Negara yang sedang berkembang maupun Negara yang sudah maju. Jika suatu Negara mengalami krisis maka kemungkinan besar akan berdampak kepada Negara yang lain. Hal ini terjadi karena Negara satu dengan Negara yang lain pasti mempunyai suatu hubungan dalam arti untuk memajukan Negara itu sendiri yang nantinya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Misalkan dalam kegiatan perdagangan internasional (yang didalamnya ada ekspor dan impor), politik, militer, penanaman modal dan lain-lain.

Misalnya pada krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998 dan krisis global 2008. Pada krisis tahun 1998 awal mulanya terjadi karena bersumber pada jatuhnya nilai tukar bath (mata uang Thailand). Pada tahun 2008 krisis global terjadi karena terjadinya kredit macet yang terjadi di Amerika Serikat (AS). Awal mulanya Greenspan selaku gubernur the fed menurunkan suku bunga acuan menjadi sangat kecil yaitu sebesar 1 persen. hali itu membuat masyarakat Amerika Serikat berbondong-bondong untuk kredit rumah, mobil ataupun merenovasi rumah.

Akan tetapi, pada tahun 2003 Amerika Serikat melakukan agresi militer. dampak dari aktivitas militer Amerika Serikat yang menggempur afganistan membuat harga minyak dunia melambung tinggi karena daerah tersebut merupakan daerah penghasil minyak. Hal tersebut membuat Negara-negara didunia mengalami inflasi yang sangat tajam termasuk Negara Amerika Serikat.

Untuk meminimalisir angka inflasi tersebut membuat the fed yang pada saat itu dipimpin oleh Ben Bernanke membuat kebijakan baru yaitu meningkatkan tingkat suku bunga acuannya. Hal tersebut membuat masyarakat kesulitan dalam membayar angsuran kredit mereka sehingga mengakibatkan kredit macet. Kemudian masalah itu diikuti oleh turunnya harga rumah secara tajam dan tidak wajar, saham-saham di bursa dunia dan para investor diseluruh dunia mengalami kerugian yang besar. Hal tersebut merupakan awal dari terjadinya krisis global.

Krisis tersebut berdampak pada Negara lainnya. Baik Negara yang sedang berkembang maupun Negara maju. Salah satunya ialah Negara Islandia, Islandia merupakn Negara yang perekonomiannya maju. Dimana angka penganggurannya kecil, pendidikannya tinggi, pendapatan masyarakat yang merata dan lainnya. Namun semua berubah ketika terjadi inflasi kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan lembaga keuangan menurun. Krisispun tidak terhindarkan dari Negara yang semula makmur menjadi amburadul.

Negara Inggrispun juga mengalami dampak dari kejadian tersebut. Dimana perakarannya adalah sama dengan dengan apa yang terjadi pada Amerika Serikat yaitu banyak masyarakat yang mengalami kredit macet rumah. Angka bursa saham merosot tajam. Bahkan neraca keuangan di Inggris mengalami penurunan juga. Angka pengangguran meningkat tajam karena banyak tenaga kerja yang harus di PHK. Hal tersebut tentunya membuat perekonomian Inggris kollaps dan membuat pertumbuhan ekonominya menurun drastis.

Negara lain yang terkena imbasnya adalah Negara Yunani. Krisis ini merupakan krisis yang membuat Negara yang bersangkutan dengan Yunani merasa was-was. Hal itu cukup beralasan karena mata uang Yunani adalah Euro. Dimana pada saat perekonomian Yunani mengalami kolaps membuat mata uang euro merosot tajam. Seperti diketahui bahwa euro merupakan mata uang gabungan Negara kawasan Eropa seperti Prancis, Portugal, Spanyol, Jerman dan lainnya. Secara tidak langsung Negara-negara tersebut akan terkena imbasnya terhadap krisis Yunani terutama dalam masalah penurunan nilai mata uang euro.

Indonesia juga terkena imbasnya dari krisis global tersebut. Seperti diketahui bahwa pelarian modal asing dari Indonesia membuat nilai mata uang rupiah merosot tajam terhadap dolar AS dan menggerus cadangan devisa. IHSG juga tidak terbebas dari krisis tersebut karena juga mengalami penurunan. Hal tersebut terjadi karena sebagian besar modalnya adalah pemilik asing sedangkan mereka malah keluar dari pasar domestik sehingga membuat rupiah dan pasar modal mengalami penurunan yang tajam.

Dari beberapa pemaparan diatas sangat jelas bahwa krisis merupakan sesuatu fenomena yang sangat sulit dihindari baik dari Negara yang sedang berkembang maupun Negara maju. Hal itu terjadi karena Negara satu dengan Negara lain mempunyai suatu hubungan yang sangat berkaitan dengan kemajuan perekonomian antar Negara. Jelas suatu pekerjaan rumit bagi pemimpin Negara untuk menghindari dari imbasnya krisis dari Negara lain ataupun Negara sendir.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun