Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Akuntan - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sistem Konversi dari Potensi Menjadi Aktualisasi

10 Desember 2021   15:41 Diperbarui: 10 Desember 2021   15:47 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konversi dari potensi ke aktualisasi ini ibarat sebuah jalan yang harus melalui banyak proses melalui jalan-jalan hambatan seperti yang sudah dijabarkan. Dan yang saya yakini, semaikin banyak etape permasalahan yang dihadapi, akan semakin menambah optimal suatu sistem konversi. Sebab, kemungkinan akan semakin bertambah banyak, dan solusi pun semakin banyak tersedia. Dan pembacaan agar sistem konversi berjalan lebih maksimal tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama.

Semestinya kita hanya membutuhkan waktu untuk menemukan toolkit yang tepat untuk membangun sistem konversi yang cocok terhadap diri kita masing-masing. Toolkit ini bukan merupakan af'al yang bisa kita lihat dan nilai, melainkan sebatas sifat-sifat yang perlu disesuaikan dengan keutamaan yang dimiliki diri dan hanya masing-masing dari diri dan kelompok yang mampu menentukannya.

Dan dalam sistem konversi ini juga membutuhkan keseimbangan, antara intelektualitas, mentalitas, dan spiritualitas, begitu juga penentuan porsi yang dikompatibelkan dengan empan papan. Jangan sampai kita yang sudah mengetahui sedang membutuhkan konversi, tapi yang dilakukan justru sebaliknya, mengkompresi segala sesuatunya menjadi format yang lebih sederhana. Memupus segalanya, memaklumi segalanya, kalau begitu lantas kapan kita akan beraktualisasi? Setidaknya kembali untuk memaksimalkan peran diri kita masing-masing.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun