Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Akuntan - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Riyadhoh dan Aktivasi Kembali Niat

7 Juli 2020   15:00 Diperbarui: 7 Juli 2020   16:30 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi Ristyono Joelly

Rutinan ke-113 ini kembali dibersamai oleh Pak Amron Awaludin. Beliau sudah berulang kali menemani perjalanan dulur-dulur Maneges Qudroh dan identik dengan penyampaian muatan ilmu-ilmu tassawufnya. Beliau awalnya bercerita tentang keadaan yang sedang dilanda kebingungan terutama dengan kehadiran pandemi Covid-19. 

Namun, beliau menegaskan bahwa dalam kebingungan tersebut, hanya satu orang yang tidak bingung. Hanya satu orang yang memahami skenario kehidupan. "Salah satu dari beliau adalah Cak Nun!" ungkap Pak Amron.

"Apapun keadaannya harus dikaji bahwa semua adalah ayat Allah." Lanjut Pak Amron. Semua pasti mengandung isyarat sebuah pesan. Atau oleh Mbah Nun sering memberi pesan bahwa Jamaah Maiyah harus membiasakan diri untuk membaca ayat-ayat yang tidak difirmankan dan tidak tertulis di kitab Suci Al-Qur'an. Kemudian mencoba untuk memaknai atau mentaddaburi yang bisa diawali dengan pertanyaan "sebenarnya ada pesan apa?".

Belakangan ini, menurut Pak Amron negeri ini telah kehabisan wong sepuh/orang tua. Hal ini bisa dirasakan dengan kesimpangsiuran informasi yang justru lebih membahayakan daripada pandemi menurut sebagian ahli. 

Sebab, hal tersebut berpotensi menimbulkan perpecahan dan tergerusnya kepercayaan satu dengan yang lainnya. Sedikit sekali wong sepuh yang memiliki daya asuh/ngemong di waktu-waktu seperti ini. Kurangnya ketegasan dan kebijaksanaan pada akhirnya membuat masyarakat menentukan jalan kemandirian sendiri atas dasar musyawarah di lingkungannya masing-masing.

Menjadi wong sepuh itu sendiri bukan berarti harus menunggu usia lanjut. Kita bisa mempelajari dan memulai belajar ilmu orang tua. Pak Amron menjelaskan bahwa salah satu ilmu orang tua tersebut adalah ketenangan. Tidak grusa-grusu. Ketika sedang diberi nikmat, maka itu akan membuat bertambahnya rasa syukur. Ketika sedang dilanda sebuah musibah, maka itu akan menjadi arena untuk melatih kesabaran. 

Dan ketika menghadapi suatu keadaan yang tidak sesuai dengan keinginan, maka itu menandakan kurang ridhonya diri terhadap segala ketentuan-ketentuan yang telah digariskan. Jika hal tersebut tidak sesuai dengan keinginan, menurut Pak Amron kita hanya butuh mengkaji kembali.

Mengkaji apa yang telah dilakukan. Mengidentifikasi segala niat, mengapa tidak selaras dengan kehendak-Nya hingga yang terjadi pada akhirnya tidak sesuai keinginan? Pantaskah seorang hamba memiliki keinginan jika menyadari wilayah qudroh-Nya? Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan mengajak akal, nafsu dan nurani untuk berdebat. 

Dari ketiga wilayah diri tersebut, kira-kira bagian mana yang memiliki kadar kemurnian paling tinggi? Orang yang memiliki kepekaan pasti punya tanggung jawab atas sesuatu yang dititipkan. Pak Amron menyampaikan bahwa salah satu tanggung jawab itu adalah ngemong.

Alur pembelajaran malam ini diarahkan untuk mencari jawaban bukan atas sesuatu yang ada pada luar diri, melainkan jauh ke dalam diri sendiri. Oleh karena itu, untuk mencari isyarat pesan, salah satu hal yang biasa dilakukan oleh Rasulallah adalah melakukan uzlah atau menyepi. Dewasa ini kita bisa melakukan hal tersebut melalui sholat, karena sholat merupakan salah satu dzikir yang paling hebat.

Shortcut "Ctrl+Alt+Del" pun bisa dilakukan ketika mayoritas manusia sedang tertidur, yakni melalui sholat tahajjud. Ngudo rasa segala hal yang butuh diungkapkan terhadap Sang Maha Pengasih dengan sembari memperbanyak istighfar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun