Umat manusia mempunyai takdir fitrahnya adalah sebagai mahluk sosial disamping  sebagai mahluk individu, itu tak terbantahkan! Karenanya, ciri yang hadir dalam posisi ini adalah setiap kelompok manusia mesti memerlukan pemimpinnya, tak peduli itu pemimpin yang baik dan benar atau malah sebaliknya!  Namun pasti masyarakat yang dipimpin itu berpikiran dan mengharapkan bahwa semua pemimpinnya sebagai sosok yang ideal, setidaknya sesuai pemahaman masyarakatnya!
Begitu pula kiranya, pada waktu perjuangan kemerdekaan 1945 ketika telah mencapai titik puncaknya, yang ditandai dengan persiapan proklamasi 1945, maka para pejuang kemerdekaan tersebut tentu sibuk, sangat sibuk dan bermusyawarah berdiskusi berdebat tentang untuk  memunculkan  siapa tokoh pasling pantas menduduki tahta presiden RI dan wakilnya  yang pertama dalam sejarah nasional kita!
Jelas ini bukan perkara yang gampang, sebab pada saat itu ada puluhan hingga ratusan tokoh nasional yang sama-sama berjauang mewujudkan kemerdekaan yang sudah didamba-dambakan sejak lama! Â Kita kemudian mengenal sudah ada BPUKI(Badan Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan lahir pula PPKI(Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) Â sebagai perasan atau tim inti bertugas ekstra lebih berat dari rekan-rakan lainnya!
Kita paham pada waktu itu sudah berdiri banyak Parpol, ada PSII,PNI, Partai Indonesia Raya, dll Namun yang menarik adalah bahwa BPUPKI dan PPKI tak memutuskan harus ada pemilu langsung! Jadi beliau-beliau justru memutuskan pemilu tidak langsung! Baik untuk leglislatif maupun eksekutif!Â
Pertanyaannya,mengapa tidak pemilu langsung yang diputuskan? Bukankah sudah ada banyak parpol dan orsos, bukankah masyarakat pada waktu itu kiranya juga sudah siap jika diputuskan pemilu langsung!
Namun keputusan demikian sudah menjadi sejarah kita dan sebenarnya pemilu tidak langsung ini merupakan keputusan yang luar biasa brilian! Betapa tidak, dengan cara ini dari sisi waktu lebih cepat terlaksana, tidak harus menunggu lama-seperti dalam pemilu langsung! Dari sisi kualitas pemilihan dengan pemilu tidak langsung yang dilaksanakan oleh wakil-wakil para pejuang kemerdekan dari seluruh nusantara ini terbilang memiliki bobot yang tinggi pasalnya persoalan politik itu sejatinya adalah wilayahnya elite politik! Dus,dengan demikian bukan menjadi wilayahnya sembarang orang bukan!
Coba kita renungkan dalam-dalam bagaimana membikin gedung pencakar langit yang kokoh, indah dan kuat? Anda menjawab: " iya, serahkan ahli pembangunan gedung(para insyinyur sipil dan arsitek dikerahkan)!", Betul 100 %.
Bagaimana bikin masakan yang lezat murah dan sehat? Anda menjawab:"Iya, serahkan ahli memasak yang berpengalaman!", anda juga benar100 %
Bagaimana bikin sepak bola yang handal? Anda menjawab: "iya,serahkan orang-orang yang memang ahli di dunia sepak bola, sejak pengurus(managemen, pelatih, pemain, dokter atlit, fisioterapisnya,penasihat spiritualnya,dst) Anda benar 100 %!
Bagaimana membersihkan abu dan pasir akibat letusan gunung berapi yang datang bak hujan dari langit itu dan hinggap berkintal-kintal di atas genteng rumah anda? Anda mejawab:" iya,serahkan ahlinya yaitu Bapak tukang, atau pembantu tukang yang sudah sering naik turun di atas rumah karena sudah menjadi keahliannya, kebiasaannya saat bekerja membangun rumah! Anda benar 100 %!
Dan bagaimana,.... bagaimana lainnya tentu ada jawaban yang seragam sebagaimana contoh di atas, yaitu : "Serahkan kepada ahlinya!" masing-masing!
