Mohon tunggu...
tatang sunendar
tatang sunendar Mohon Tunggu... Guru - saya seorang trainer bagi pendidik dan tenaga kependidikan

saya seorang trainer bagi pendidik dan tenaga kependidikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menggunakan "Tomat" Saat New Normal

27 Mei 2020   10:27 Diperbarui: 27 Mei 2020   10:29 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tomat merupakan tumbuhan asli dari amerika tengah dan mempunyai siklus hidup yang singkat, tomat  mempunyai beberapa jenis dengan warna merah yang cerah. Bisa dikatakan kita semua  mengenal  tomat,karena tomat bisa digunakan dalam berbagai penganan seperti  bisa dibuat jus, atau sebagai bumbu untuk berbagai masakan..

Tidak hanya untuk bumbu masakan  serta minuman jus  untuk kesehatan tomat sangat banyak faedah nya  untuk nutrisi tubuh juga dipercaya untuk mencegah kankeur,karena tomat mengandung antioksidan alami yang bernama kolagen, tomat juga termasuk buah yang rendah kalori dan lemak namun kaya vitamin A dan vitamin C  nah sekarang bagimana hubungannya dengan new normal.

Yang dimaksud tomat pada  tulisan ini bukan tomat buah yang biasa dimakan melainkan tomat merupakan singkatan dari  tolong, maaf dan terima kasih. jadi saat new normal  nanti kita senantiasa membiasakan menggunakan kata tolong, maaf dan terima kasih. 

Karena ketiga kata tersebut merupakan perwujudan dari nilai karakter yang mutlak harus di biasakan dalam interaksi kehidupan  bermasyatakat, kata tolong, maaf dan terima kasih digunakan misalnya kata tolong jika kita meminta lawan bicara atau orang lain disuruh untuk melaksanakan protokol kesehatan.

kata maaf jika kita meminta lawan bicara atau orang tidak menggunakan atau abai terhadap protokol kesehatan, kata terima kasih jika lawan bicara atau orang lain telah menggunakan protokol kesehatan atau mengingatkan kita untuk menggunakan protokol kesehatan.

Ketiga kata ini nampaknya sudah hilang  dalam relasi keseharian bemasyarakat.sebagai contoh sering terjadinya kesalahpahaman saat orang diingatkan  agar mengunakan masker.agar jaga jarak, kelahan pahaman terjadi karena  yang diingatkan merasa tidak dihargai begitu juga sebaliknya. Kesalahan pahaman tersebut tidak akan terjadi jika saat kita menegur diawali dengan kata tolong, maaf atau terima kasih.

Protokol kesehatan yang harus  menjadi pola hidup baru diantaranya menerapkan pola hidup  empat sehat lima sempurna gaya baru    yaitu pertama menggunakan maskeur,kedua jaga jarak sehat,tiga selalu mencuci tangan empat olahraga yang teratur/istitahat yang cukup tidak panik dan lima makan makanan yang begigizi.

Empat sehat lima sempurna  gaya baru  sebagai pola hidup baru ini diharapkan memutus rantai berjangkit dan  menularnya korona sehingga harus menjadi suatu pola tindak baru dalam melaksanakan berbagai aktivitas kehidupan kecuali sudah ada pengumuman dari pemerintah virus sudah dinyakanan hilang.

Manusia sebagai mahluk sosial  tidak akan lepas dari interaksi antara  sesama, baik itu di tempat kerja, pasar tradional toko maupun di jalanan  berbagai karakter bercampur aduk. Dalam  situasi terkadang memicu emosi   menjadi keseharian kita, maka dalam interaksi tersebut perlu pola komunikasi  yang mujarab agar kesalahan pahaman tidak terjadi diantara nya dengan menggunakan tomat ( tolong, maaf dan terima kasih.dan pola komunikasi yang termasuk budaya negara kita yang tidaka akan ditemukan di negara lain.tradisi yang bagus dari orang tua kita ini nampaknya harus mulai di gelorakan lagi.

Mengapa perlu  kata tolong, maaf dan terima kasih penting dibiasakan mengingat masyarakat kita relatif kurang disiplin , abai terhadap  ajakan maupun edaran yang dikeluarkan pemerintah, belum lagi ada sekelompok orang yang selalu menguji pemerintah  atas segala kebijakannya.disamping itu nampaknya kan terjadi euforia dalam kehidupan setlah hampir lima bulan blajar dirumah, bekarja dirumah serta beribadah dirumah manakala larang itu dicabut bisa dipastikan orang akan melampiaskan emosinsya sebagai pengganti yang terkekang selama stay at home.

hal ini dibuktikan saat mau idul fitri kemarin walau ada larangan masyarakat menyerbu pasar dan  mall.Disamping itu  menurut ahli  jika orang  terlalu lama diam dirumah akan  terkena   cabin fever yaitu gejala emosi atau perasan bosan yang muncul akibat terlalu lama terisolasi dirumah, ciri cirinya adalah mudah tersinggung,sulit konsentrasi lemah lesu dan tidak sabaran  bahkan beberapa orang bisa menemukan distraksi didalam rumah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun