Mohon tunggu...
Tatang Sutisna
Tatang Sutisna Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Pembelajar

Ekonomi Pertanian, Lingkungan, Keluarga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Multifungsi Pertanian dan Konversi Lahan Pertanian

8 Desember 2022   20:26 Diperbarui: 8 Desember 2022   20:39 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Lahan pertanian primer termasuk yang mengalaminya dengan skala yang cukup besar, meskipun lahan tersebut merupakan lahan dengan irigasi teknis (Karini, 2013). Konversi lahan dari lahan pertanian menjadi lahan non pertanian berdampak pada penurunan ketahanan pangan Indonesia. Dampak langsung dari alih fungsi lahan diantaranya adalah penurunan produksi pangan dan degradasi kualitas lahan.

Konversi lahan pertanian merupakan masalah serius bagi pemantapan ketahanan pangan nasional. Berdasarkan Undang Undang No. 18 tahun 2012 tentang Pangan, subsistem ketahanan pangan terbagi menjadi tiga bagian utama, yaitu subsistem ketersediaan, keterjangkauan, serta subsistem konsumsi pangan dan gizi. 

Subsistem ketersediaan merupakan subsistem yang terkait langsung dengan isu konversi lahan. Dalam subsistem ketersediaan dijabarkan mengenai produksi dalam negeri serta cadangan pangan nasional. 

Produksi dalam negeri dipengaruhi salah satunya oleh input lahan, hasil produksi yang dihasilkan akan menentukan stok cadangan pangan nasional yang tentu terkait dengan ekspor dan impor pangan untuk menjaga cadangan pangan. Semakin tingginya angka alih fungsi lahan pertanian tanpa diimbangi dengan pembukaan lahan pertanian baru akan menyebabkan rapuhnya ketahanan dan kemandirian pangan nasional.

Selain itu, alih fungsi lahan pertanian juga dapat menurunkan kualitas lingkungan karena hilangnya multifungsi pertanian lainnya terutama fungsi hijau dan biru. Dengan mengetahui multifungsi pertanian dan dampak dari konversi lahan pertanian diharapkan kita semakin peduli terhadap keberlanjutan lahan pertanian, ketahanan pangan dan kesejahteraan petani, dan bijak dalam menjaga lingkungan.

Referensi:

BPS [Badan Pusat Statistik]. 2021. Produk Domestik Bruto Indonesia Triwulanan 2017-2021. Badan Pusat Statistik.

Huylenbroeck, Guido Van, Valerie Vandermeulen, Evy Mettepenningen, and Ann Verspecht. 2007. "Multifunctionality of Agriculture: A Review of Definitions , Evidence and Instruments Imprint / Terms of Use." : 1--43.

Karini, Dyah May. 2013. Dampak Alih Fungsi Lahan Persawahan terhadap Produksi Beras dalam Rangka Ketahanan Pangan (Studi Kasus di Kabupaten Tangerang): Jurnal Ketahanan Nasional: Nomor XIX (1)

Kusumaningrum, Septiana Indriani. 2019. Pemanfaatan Sektor Pertanian sebagai Penunjang Pertumbuhan Perekonomian Indonesia. Jurnal Transaksi: Vol. 11, No. 1.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun