'maka mudah-mudahan Tuhanku, akan memberi kepadaku (kebun) yang lebih baik dari pada kebunmu (ini); dan mudah-mudahan Dia mengirimkan ketentuan (petir) dari langit kepada kebunmu; hingga (kebun itu) menjadi tanah yang licin;"
'atau airnya menjadi surut ke dalam tanah, maka sekali-kali kamu tidak dapat menemukannya lagi.'
"Dan harta kekayaannya dibinasakan; lalu ia membulak-balikkan kedua tangannya (tanda menyesal) terhadap apa yang ia telah belanjakan untuk itu, sedang pohon anggur itu roboh bersama para-paranya dan dia berkata: 'Aduhai kiranya dulu aku tidak mempersekutukan seorangpun dengan Tuhanku.'."
"Dan tidak ada bagi dia segolonganpun yang akan menolongnya selain Allah; dan sekali-kali ia tidak dapat membela dirinya."
"Di sana pertolongan itu hanya dari Allah Yang Hak. Dia adalah sebaik-baik Pemberi pahala dan sebaik-baik Pemberi balasan" (QS Al-Kahfi: 32-44).
Kisah lain tentang kebinasaan sebuah ladang akibat kekikiran. Allah berfirman, "Sesungguhnya Kami telah mencobai mereka (musyrikin Mekah) sebagaimana Kami telah mencobai pemilik-pemilik kebun, ketika mereka bersumpah bahwa mereka sungguh-sungguh akan memetik (hasil)nya di pagi hari,""dan merek a tidak menyisihkan (hak fakir miskin)," "lalu kebun itu diliputi malapetaka (yang datang) dari Tuhanmu ketika mereka sedang tidur," "maka jadilah kebun itu hitam seperti malam yang gelap gulita." "lalu mereka panggil memanggil di pagi hari," 'Pergilah di waktu pagi (ini) ke kebunmu jika kamu hendak memetik buahnya,' "Maka pergilah mereka saling berbisik-bisik." 'Pada hari ini janganlah ada seorang miskinpun masuk ke dalam kebunmu.'
"Dan berangkatlah mereka di pagi hari dengan niat menghalangi (orang-orang miskin) padahal mereka (menolongnya)." "Tatkala mereka melihat kebun itu, mereka berkata: 'Sesungguhnya kita benar-benar orang-orang yang sesat (jalan),' 'bahkan kita dihalangi (dari memperoleh hasilnya).' "Berkatalah seorang yang paling baik pikirannya di antara mereka: 'Bukankah aku telah mengatakan kepadamu, hendaklah kamu bertasbih (kepada Tuhanmu)?' "Mereka mengucapkan: 'Maha Suci Tuhan kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim.' "Lalu sebahagian mereka menghadapi sebahagian yang lain seraya cela mencela." "Mereka berkata: 'Aduhai celakalah kita; sesungguhnya kita ini adalah orang-orang yang melampaui batas.' 'Mudah-mudahan Tuhan kita memberikan ganti kepada kita dengan (kebun) yang lebih baik daripada itu; sesungguhnya kita mengharapkan ampunan dari Tuhan kita.' "Seperti itulah azab (dunia). Dan sesungguhnya azab akhirat lebih besar jika mereka mengetahui" (QS Al-Qalam: 17-33).
Sebuah pelajaran, bahwa kesombongan adalah pengundang petaka paling mujarab, termasuk akan kehancuran segenap kekayaan. "Sesungguhnya Karun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya: 'Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri.'Â
'Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.'
"Karun berkata: 'Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku.' Dan apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka."Â
"Maka keluarlah Karun kepada kaumnya dalam kemegahannya. Berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia: 'Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Karun; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar.'