Oleh: Tasya Putri Shaliha
Pentingnya Sumber Daya Manusia Kompeten di Bank Syariah
  Sumber daya manusia (SDM) yang kompeten merupakan kunci keberhasilan bank syariah dalam meningkatkan kinerja, daya saing, dan memperluas jaringan layanan. SDM yang kompeten juga memastikan pelaksanaan fungsi bank secara efektif, adil, dan sesuai dengan prinsip syariah. Dengan demikian, SDM kompeten dapat meningkatkan kualitas kerja, produktivitas, kepuasan kerja, dan loyalitas. Hal ini juga membantu bank syariah bersaing dengan bank konvensional, menjadi pilihan utama masyarakat, dan menciptakan ekonomi berbasis syariah yang inklusif dan berkeadilan.
Tantangan Masa Depan di Bank Syariah
  Perbankan syariah di Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan, antara lain: kurangnya kesadaran masyarakat tentang keuangan syariah, persaingan ketat dengan bank konvensional, kebutuhan inovasi produk, keterbatasan infrastruktur dan sumber daya, regulasi yang belum matang, keterbatasan sumber daya manusia yang memahami prinsip syariah, serta biaya dan kompleksitas teknologi digital berbasis syariah. Namun, jika tantangan-tantangan tersebut dapat diatasi, perbankan syariah di Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang pesat.
  Industri keuangan syariah di Indonesia sedang mengalami pertumbuhan yang pesat, ditandai dengan peningkatan literasi keuangan syariah, peringkat Indonesia dalam Global Islamic Economy Indicator (GIEI), dan kemampuan bank syariah dalam menghadapi persaingan. Faktor-faktor yang mendukung pertumbuhan ini antara lain peningkatan literasi, kemampuan bank syariah, pemanfaatan teknologi informasi, peningkatan kualitas pelayanan, dan promosi produk. Upaya-upaya untuk mendukung pertumbuhan industri keuangan syariah meliputi penyusunan Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia, pengukuhan kelembagaan, pembentukan komite daerah, pemanfaatan teknologi informasi, dan peningkatan kesadaran masyarakat.
  Persaingan antara bank syariah dan bank konvensional sangat ketat, dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti efisiensi, stabilitas ekonomi, dan kebijakan operasional. Perbedaan utama antara keduanya adalah dasar hukum dan prinsip operasional, di mana bank syariah berlandaskan syariat Islam dan melarang riba, sedangkan bank konvensional berbasis bunga. Meskipun bank syariah masih kalah bersaing dalam hal efisiensi, namun perbankan syariah juga memiliki kontribusi positif pada stabilitas ekonomi dan inklusi keuangan. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan efisiensi dan kompetensi bank syariah dalam meningkatkan market share dan memperkuat posisinya dalam industri perbankan.
Strategi Membangun Sumber Daya Manusia yang Kompeten
  Bank syariah dapat meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) melalui strategi pengembangan yang berkelanjutan. Strategi ini mencakup pelatihan berbasis teknologi dan inovasi, sertifikasi profesional, serta pendidikan berkelanjutan. Pelatihan dapat membantu meningkatkan pemahaman pegawai tentang produk perbankan syariah, mengembangkan layanan baru, dan memanfaatkan teknologi informasi secara optimal. Sertifikasi profesional dapat membuktikan keahlian pegawai dalam bidang tertentu, memastikan pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip syariah, dan memastikan kompetensi teknis di bidang keuangan.
  Penerapan prinsip-prinsip syariah dalam pengelolaan sumber daya manusia (SDM) mencakup berbagai aspek, seperti rekrutmen, seleksi, kompensasi, dan penempatan tenaga kerja. Prinsip-prinsip syariah yang diterapkan meliputi keadilan, kompetensi, amanah, tanggung jawab sosial, dan akhlak. Dalam praktiknya, penerapan prinsip syariah dalam pengelolaan SDM adalah memperhatikan akhlak calon karyawan, menerapkan disiplin, mempercayakan kemampuan tenaga kerja, dan menyejahterakan tenaga kerja. Manajemen SDM syariah berfokus pada dua jenis tindakan manusia, yaitu tindakan muamalah dan tindakan ibadah, untuk mencapai keseimbangan antara urusan dunia dan urusan ibadah.
Implementasi Strategi di Bank Syariah