Mohon tunggu...
Tasya Andriani
Tasya Andriani Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Hobi: bulutangkis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aliran Filsafat Behaviorisme dalam Dunia Pendidikan

22 Mei 2024   18:50 Diperbarui: 22 Mei 2024   19:07 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengertian Filsafat Behaviorisme 

Menurut pendekatan behavioristik, belajar dipahami sebagai proses perubahan tingkah laku teramati yang relatif berlangsung lama sebagai hasil dari pengalaman dengan lingkungan. Pendekatan behavioristik berkembang melalui eksperimeneksperimen, baik pada manusia maupun pada hewan. Terdapat empat prinsip filosofis utama dalam pengembangan teori ini yaitu : manusia adalah binatang yang sangat berkembang dan manusia belajar dengan cara yang sama seperti yang telah dilakukan binatang lainnya; pendidikan adalah proses perubahan perilaku; peran guru adalah menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif; efisiensi, ekonomi, ketepatan dan obyektivitas merupakan perhatian utama dalam pendidikan.

John W Santrock menyatakan filsafat behaviorisme adalah pembelajaran yang dapat di artikan sebagai pengaruh permanen melalui pemahaman pada dasar perilaku, pengetahuan, serta keterampilan berfikir yang didapat melalui pengalaman. Proses perkembangan filsafat behaviorisme dalam lingkup pendidikan akan terus berkembang dan dapat difahami sebaik mungkin dengan mengaplikasikan teori belajar, mencakup pada pemahaman teori belajar conditioning dan teori belajar connectionisme. aliran filsafat behaviorisme adalah upaya untuk mencari tahu tingkah laku seseorang yang di lakukan guna untuk mengetahui perilaku yang diamati dengan nyata.

Djali menyatakan pada teori ini ada beberapa tahapan Langkah langkah dalam melakukan pengamatan, karena dalam penerapan teori ini teknik pengamatan merupakan suatu langkah tepat untuk dapat melihat sebab terjadi atau tidaknya perubahan tingkah laku yang dapat dianalisis melalui:

  • Analisis tingkah laku, Proses tahapan untuk mengamati sikap karakter pada manusia dari mulai mengikuti pada tahapan jenjang pendidikan anak usia dini sampai dengan jenjang perkuliahan. Psikologi konstitusi juga harus mengembangkan dan meminjamkan cara sebagai metode penialaian tingkah laku untuk dapat mengetahui hubungan antara jasmani dan rohani dalam kepribadian diri anak tersebut. Dalam kondisi seperti ini banyak ruang serta faktor unsur yang dapat digunakan untuk menjelaskan masalah secara luas. Kemudian dikembangkan melalui berbagai cara untuk dapat mengambil manfaat dari penelitian pada karakter kepribadiannya.
  • Komponen tempramen, Dalam kata besar Kompone ini di beri nama Viskerotonia. Seseorang yang tinggi dalam kepribadiaan ini mempunyai ciri-ciri cinta atau suka berada pada kenyamanan, makanan, gaya hidup, hobi dan memiliki kasih saying yang tulus. Dalam cara bersosialisasi seseorang yang memiliki tipe ini mudah sekali menyesuaikan dirinya dalam bersosialisasi dengan orang yang baru di kenal sekali pun. Orang tipe seperti ini lebih agresif, pemberani, dan tidak mudah takut terhadap siapa pun atau apapun yang akan dihadapi olehnya.

Tokoh Tokoh Behaviorisme 

Para tokoh aliran behaviorisme antara lain Thorndike, Skinner, Pavlov, Gagne, dan Bandura. Faktor lain yang dianggap penting oleh aliran behavioristik adalah faktor penguatan (reinforcement). Bila penguatan ditambahkan (positive reinforcement) maka respon akan semakin kuat. Begitu pula bila respon dikurangi/dihilangkan (negative reinforcement) maka responpun akan semakin kuat.

  • Edward Lee Thorndike, Menurut Thorndike, belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus adalah apa yang merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan, atau hal-hal lain yang dapat ditangkap melalui alat indera atau suatu perubahan dari lingkungan eksternal yang menjadi tanda untuk mengaktifkan organisme untuk bereaksi atau berbuat. Sedangkan respon adalah reaksi yang dimunculkan peserta didik ketika belajar, yang dapat pula berupa pikiran, perasaan, atau gerakan/tindakan (akibat adanya rangsangan). Jadi perubahan tingkah laku akibat kegiatan belajar dapat berwujud konkrit, yaitu yang dapat diamati, atau tidak konkrit yaitu yang tidak dapat diamati.
  • Ivan Petrovich Pavlov, Classic Conditioning (pengkondisian atau persyaratan klasik) adalah proses yang ditemukan Pavlov melalui percobaannya terhadap anjing, di mana perangsang asli dan netral dipasangkan dengan stimulus bersyarat secara berulang-ulang sehingga memunculkan reaksi yang diinginkan.
  • Burrhus Frederic Skinner, Konsep-konsep yang dikemukanan Skinner tentang belajar lebih mengungguli konsep para tokoh sebelumnya. Ia mampu menjelaskan konsep belajar secara sederhana, namun lebih komprehensif. Menurut Skinner hubungan antara stimulus dan respon yang terjadi melalui interaksi dengan lingkungannya, yang kemudian menimbulkan perubahan tingkah laku, tidaklah sesederhana yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh sebelumnya.


Prinsip Prinsip Behaviorisme 

Menurut gage dan berliner terdapat prinsip prinsip dalam aliran filsafat behaviorisme yakni sebagai berikut:

  • Reinforcement and punishment
  • Primary and reinforcement
  • Schedules of reinforcement
  • Contingency management
  • Stimulus control in operant learning
  • The elimination of responses

Implementasi Aliran Filsafat Behaviorisme Dalam Pendidikan 

Implementasi aliran filsafat behaviorisme dalam pendidikan memiliki berbagai implikasi yang dapat mempengaruhi cara pengajaran, pembelajaran, dan pengembangan kurikulum. Berikut adalah beberapa contoh implementasi behaviorisme dalam pendidikan yakni penggunaan penguatan, pembentukan perilaku, penggunaan teknologi, pengukuran dan evaluasi. Dalam implementasi behaviorisme, penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki respon yang berbeda terhadap penguatan dan strategi behaviorisme lainnya. Oleh karena itu, pendekatan ini dapat disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan siswa untuk memaksimalkan efektivitas pembelajaran.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun