Mohon tunggu...
Taschiyatul Hikmiyah
Taschiyatul Hikmiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jadilah kamu dengan versi terbaik dari dirimu sendiri dan bermanfaat bagi orang lain. Instagram: @taschiyaa

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Cinderella Complex: Kondisi Mental Seseorang akibat Kehilangan Sepatu Tengah Malam?

29 Agustus 2022   07:09 Diperbarui: 29 Agustus 2022   07:14 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Karakter Cinderella (Sumber: Pinterest.id)

Kenapa ada istilah Cinderella complex, adakah keterkaitan antara kondisi mental seseorang dengan kisah dongeng cinderella?

Cinderella complex merupakan kondisi mental dimana seorang perempuan merasa lemah dan memiliki kecenderungan untuk selalu bergantung kepada orang lain. Nah, apa sih penyebab seseorang mengalami cinderella complex?

Berikut merupakan beberapa faktor yang menjadi pemicu seseorang dapat mengalami cinderella complex:

1. Memiliki konsep diri yang keliru akibat stereotype sosial mengenai laki-laki dan perempuan

2. Pola asuh yang permisif, yakni orang tua dengan pola asuh terlalu memanjakan dan meminimalisir tuntutan terhadap buah hatinya

3. Proses perkembangan mental menuju pendewasaan yang terhambat.

Dampak ketika seseorang yang mengalami cinderella complex akan cenderung merasa takut dan cemas ketika hidup sendiri, selalu bergantung kepada orang lain, akan menjadi people pleaser agar dicintai orang lain, hingga memiliki konsep diri yang rendah dan sulit untuk berkembang.

Lalu, bagaimana cara mengatasi agar kita tidak mengalami Cinderella complex?

1. Kondisi cinderella complex dapat diatasi saat seseorang memiliki rasa percaya yang tinggi namun tidak berlebihan

2. Fokus untuk meningkatkan kualitas diri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun