Mohon tunggu...
Taschiyatul Hikmiyah
Taschiyatul Hikmiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jadilah kamu dengan versi terbaik dari dirimu sendiri dan bermanfaat bagi orang lain. Instagram: @taschiyaa

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Jadi Orang Berambisi Itu Baik atau Buruk?

23 Agustus 2022   08:43 Diperbarui: 23 Agustus 2022   08:53 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi "Ambisi" (Sumber:id.pngtree)

Antara Istilah Ambisi dengan Obsesi, orang kerap kali salah kaprah terhadap keduanya.

Secara definisi ambisi merupakan keinginan kuat untuk memperoleh kesuksesan hidup dan mencapai hal-hal yang diinginkan oleh seseorang. Sedangkan, obsesi merupakan ide, pikiran, atau bayangan yang tidak terkendali, terus menekan seseorang melalui pikiran sehingga seseorang tersebut merasa tertekan dan cemas.

Simplenya, ketika anda memiliki sebuah tujuan atau harapan kemudian anda memiliki prinsip kuat untuk mencapainya dengan menyusun strategi yang baik kemudian menentukan target di dalamnya berarti anda masuk dalam kategori berambisi. Sedangkan, ketika anda memiliki sebuah keinginan kemudian hal tersebut mendominasi pikiran anda sehingga tidak terkendali cenderung merasa cemas dan tertekan berarti anda masuk dalam kategori terobsesi.

Jika anda masih memiliki keraguan dan ingin mencegah agar keinginan anda tidak berubah menjadi sebuah obsesi, anda dapat mengikuti tips berikut ini:

1. Cobalah kritik diri sendiri. Orang yang terobsesi cenderung tidak berpikir sebelum bertindak oleh karena itu, ketika anda bersikukuh dalam suatu pencapaian sesekali anda perlu evaluasi serta mengritik diri sendiri.

2. Berprinsip dan menyugesti diri sendiri "I Have Done The Best." Percaya bahwa setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan dengan kadarnya masing-masing, tidak perlu memaksakan sesuatu yang membuat kita merasa tertekan karena hal tersebut akan menyeret kita untuk terobsesi dalam mencapainya.

3. Memiliki tujuan yang jelas. Orang yang obsesif cenderung melakukan apapun sekuat mungkin agar sesuatu tersebut tercapai. Hindari sikap obsesif dengan mulai menentukan dan memiliki tujuan yang jelas terhadap segala sesuatu yang ingin kita capai dan mencoba berdamai dengan kegagalan.

4. Berpikir panjang. Obsesif merupakan sikap yang dilakukan dengan kecenderungan sembrono atau tanpa berpikir panjang mengenai resiko, tujuan, dsb. Jika anda gagal maka anda harus mulai bangkit dan membuat strategi baru bukan malah melakukan sesuatu yang grusah grusuh dan beresiko.

Jadi, mari berambisi sesuai dengan kadarnya. Yang berlebihan itu tidak baik dan terlalu santai juga tidak menjamin anda berada pada kebaikan. Nikmati prosesnya, terima kegagalannya, kemudian bangkit lagi!

"Setiap orang punya jatah gagal. Habiskan jatah gagalmu, ketika kamu masih muda. Dahlan Iskan."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun