Istilah "Self Healing" sudah tidak asing lagi bagi kita. Melansir dari pernyataan Agata Paskarista melalui laman its.ac.id, self healing atau penyembuhan diri sendiri merupakan hal yang sangat mungkin dilakukan oleh setiap orang.
Hakikatnya "Self Healing" merupakan suatu proses penyembuhan luka batin dan mental, yang mana luka tersebut dilatarbelakangi oleh berbagai hal. Namun, seiring dengan maraknya istilah tersebut kerap kali disalahartikan dan dianggap sepele.
"Lagi galau nih, mau healing ke hawa dingin ah," kalian pasti udah nggak asing juga dengan lontaran kalimat seperti ini.
Perlu kita ketahui bahwa healing dengan pergi ke tempat indah, sejuk, bersenang-senang tidak menjamin 100% setelah melakukan perjalanan itu luka batin dan mental kalian akan sembuh seperti sedia kala.
Mari kita pahami lebih dalam tentang "Self Healing" sudah dijelaskan bahwa istilah tersebut memiliki hakikat definisi sebagi suatu upaya (proses). Jadi, nggak semudah itu, menyembuhkan luka batin dan mental membutuhkan waktu. Semakin cepat kita pahami masalah yang kita hadapi akan semakin cepat pula kita menemui jalan keluar serta sembuh dari tekanan luka itu, begitupun sebaliknya.
Patahkan stigma "Self Healing" karena kesalahpahaman terhadap istilah tersebut akan membuat luka kita semakin dalam bahkan masalah yang kita hadapi akan terus menerus merundungi kita sendiri.
Jangan lari dari masalah! Hadapi, Tuhan tau bahu mana dan hati siapa yang benar- benar mampu melewati ujian-Nya. Tidak perlu meratapi kesedihan serta menyalahkan diri sendiri, semua yang terjadi dalam hidup ini pasti memiliki ibrah yang dapat kita petik. Stop! Menyakiti diri sendiri. Prioritaskan self love! Karena tanpa dirimu sendiri, kamu tidak akan pernah benar-benar menjadi manusia yang seutuhnya.