Masalah yang muncul beragam. Umumnya masalah sepele yang biasa terjadi di antara anak remaja seperti berkelahi, rebutan makanan, dan lain sebagainya.Â
Namun di sinilah kesempatan bagi santri untuk belajar mengelola konflik antar teman dan menyelesaikannya. Setiap konflik yang mereka hadapi akan memberikan pelajaran yang berharga untuk menjaga perasaan satu sama lain.
Setelah menghadapi berbagai macam masalah, santri akan mengalami pendewasaan. Mereka akan matang secara mental dan pikiran. Tak heran santri sudah bisa memegang amanah yang besar tatkala umurnya masih remaja. Bahkan di beberapa pesantren, santri senior itu sudah dirikan amanah untuk mengajarkan adik kelasnya.
Santri juga akan dibimbing oleh pembina asrama yang mengatur dan membantu santri dalam menyelesaikan konflik agar terkendali dan bisa memberikan pelajaran positif.
Latihan Menjadi Pemimpin
Setelah hidup beberapa tahun di pesantren, para santri biasanya akan dilatih menjadi pemimpin oleh pihak pesantren.Â
Latihannya beragam mulai dari memimpin OSIS, mengajar adik-adik kelas, bahkan ada yang mengutus santri untuk memberikan wawasan agama kepada masyarakat pelosok. Semua itu dengan tujuan agar santri memiliki pengalaman ekstra di luar kelas yang akan mengasah jiwa kepemimpinan mereka.
Jiwa pemimpin santri sebenarnya sudah dilatih sejak awal mereka masuk pondok yaitu kemandirian dan kebersamaan. Namun aksi dan praktiknya akan diberikan ketika mereka sudah 3 atau 4 tahun di pondok karena dinilai sudah matang dan layak dari sisi keilmuan.
Tak heran pada zaman penjajahan, banyak santri yang berperan sebagai pemimpin gerilyawan dalam melawan penjajahan kolonial. Dan di zaman ini kita menemukan santri menjadi Dai dan tokoh masyarakat, semua itu berkat latihan  kepemimpinan yang dialami oleh santri.
itulah 4 pengalaman positif yang dialami oleh santri, walaupun tidak semuanya yang menyenangkan akan tetapi saya meyakini bahwa semua itu adalah hal yang sangat baik dalam pembentukan karakter saya, sehingga mampu menjadi orang yang mandiri dan siap menghadapi dunia.
Semoga tulisan menjadi inspirasi bagi Anda yang masih ragu untuk menyekolahkan anak ke pesantren.
Selamat Hari Santri!