Mohon tunggu...
Tareq Albana
Tareq Albana Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Nominee of Best Citizen Journalism Kompasiana Awards 2019. || Mahasiswa Universitas Al-Azhar, Mesir. Jurusan Hadits dan Ilmu Hadits.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama FEATURED

4 Pelajaran Penting dari Kisah Isra Miraj yang Jarang Diketahui

3 April 2019   16:02 Diperbarui: 21 Maret 2020   14:33 15755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by Ken Scicluna / Getty Images

Namun nahas, setibanya di sana beliau malah disoraki bahkan dilempari dengan batu oleh anak-anak kaum Thaif sehingga membuat beliau terluka. Batin beliau pun semakin sedih, belum hilang gelombang cobaan ini, sekarang umat beliau pun terancam di Mekkah.

Di tengah kesedihan itu beliau berpikir bahwa Allah murka kepadanya sehingga memberikan cobaan yang tiada hentinya ini. Beliau pun senantiasa melantukan untaian doa dan memohon ampun. Beliau bahkan rela menerima takdir dan cobaan ini dengan lapang dada, sehingga beliau berdoa:

"Jika Engkau tidak murka kepadaku, maka semua (musibah) itu tidak aku hiraukan"

Rasulullah tidak mempedulikan perasaannya sendiri, berikanlah sebanyak apapun cobaan, Rasul rela asalkan Allah tidak murka kepadanya.

Setelah itu, saat Rasulullah berada di puncak ketidakberdayaan, Allah memberikan "undangan" Isra Miraj kepada beliau sebagai bukti bahwa Allah tidak murka kepada beliau, dan juga sebagai hadiah atas ketabahan beliau dalam menerima takdir Allah.

Peristiwa Isra Miraj
Isra Miraj adalah mujizat perjalanan Rasulullah ke langit dalam satu malam. Isra merupakan perjalanan dari Mekkah ke Baitul Maqdis lalu Miraj adalah perjalanan dari Baitul Maqdis menuju Sidratul Muntaha, tempat beliau bertemu dengan Rabb pencipta alam semesta sekaligus menerima perintah sholat, langsung tanpa perantara Jibril.

Saat melakukan Isra, Rasulullah diberangkatkan oleh Allah dari Mekkah ke Baitu Maqdis dengan menunggangi Buroq, sejenis hewan langit seperti kuda bersayap yang ukurannya tidak terlalu besar. Bersama malaikat Jibril, buroq adalah kendaraan yang dipakai para nabi terdahulu. (referensi; Kitab Miraj)

Sesampainya di Baitul Maqdis, beliau dijamu oleh Jibril dengan Susu dan Khamar (alkohol) lalu nabi Muhammad memilih susu. Maka ketika itu Jibril mengatakan:

 "Engkau telah mengambil Fitrah (Kesucian)"

Setelah itu Rasul Melakukan Miraj, ke Sidratul Muntaha, yaitu alam yang terletak di langit ke 7 bersama Jibril dan Mikail. Jibril yang memegang pelana sedangkan Mikail memegang tali kail dan menuntun Buroq.

Di setiap tingkatan langit, nabi Muhammad bertemu dengan para nabi terdahulu. Di langit pertama ada Nabi Adam yang menyambut beliau. Di langit kedua ada Nabi Isa dan Yahya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun