Mohon tunggu...
Tarmidinsyah Abubakar
Tarmidinsyah Abubakar Mohon Tunggu... Politisi - Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis adalah Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Orang Pintar Mengkritik, Orang Bodoh Menghujat, Orang Pintar Adu Otak, Orang Bodoh Adu Otot dan Senjata

16 Februari 2021   08:34 Diperbarui: 16 Februari 2021   08:46 1737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Lalu, bagaimana sesungguhnya obyek yang dikritik, bisa jadi orang dengan sikap dan prilakunya dalam kebijakan publik atau konsep dan metodenya dalam menjalankan pembangunan rakyat.

Apabila kritik terhadap orang maka orang atau pejabat yang dikritik perlu berterimakasih kepada pengkritiknya yang benar. Lalu bagaimana sesungguhnya sikap pejabat? Tentunya mereka melakukan evaluasi dan berkesadaran tinggi serta sabar dalam setiap kritikan yang dialamatkan kepadanya. Karena masyarakat yang paham sudah pasti tidak tinggal diam dalam menghadapi problema, dan mereka akan mengkritiknya dengan berbagai cara agar penyelewengan oleh pemerintah tidak menjadi beban rakyat.

Kemudian bagaimana rakyat melihat kritikan dan pengkritik? Sebenarnya yang namanya pejabat perlu terus dikritik agar mereka tidak larut dalam kubang korup karena kekuasaan cenderung korup. Jika ada yang menyoalkan kenapa harus dikritik? Maka warga negara itu adalah pribadi-pribadi yang membawa rakyat ke jurang dan masuk ke dalamnya untuk menikmati pembangunan dirinya yang tanpa kritik.

Beberapa dalih yang biasanya berlaku dalam masyarakat dimana  kemudian mereka melakukan kritik terhadap pemerintahnya, sebagian alasan-alasan melakukan itu sebagai berikut :

Pertama, mereka memahami masalahnya dan masalah sosial dan lingkungannya. Sehingga kebijakan pemerintah yang tidak tepat akan menuai kritikan masyarakat umum.

Kedua, egoisme kelompok, maksudnya ada misi menggaungkan pengaruh kelompok politik tidak mesti partai  politik, mereka membangun posisi tawar dengan pemerintah terhadap tawaran solusi karena kelemahan mekanisme pemerintah dalam penanganan pembangunan rakyat.

Ketiga, kelompok politik dalam masyarakat mengetahui keborokan sebahagian pekerjaan pemerintah kemudian mereka mengangkat dan menyoalkannya, minimal mereka dapat berpartisipasi dalam pembangunan rakyat yang dilaksanakan oleh pemerintah.

Keempat, misi alami para pengkritik yang ingin menunjukkan pengetahuan dan wawasannya pada masyarakat umum sehingga diperhitungkan sebagai tokoh yang cukup kapasitasnya.

Kelima, ada tokoh masyarakat dengan tujuan melakukan perubahan sosial, kemudian mereka ingin merubah cara pikir rata-rata masyarakat sehingga konsep politiknya dalam perubahan itu di ikuti oleh orang-orang yang peduli perubahan dalam hidupnya. Mereka melakukan secara ikhlas tanpa kompensasi atau tawar menawar kepentingan dengan penguasa.

Keenam, ada juga warga masyarakat sebatas belajar dan mencari pegangan, kemudian mereka melakukan kritik untuk mengangkat popularitasnya. Mengingat dengan mengkritik maka mata publik akan tertuju kepadanya.

Demikianlah enam dalih warga masyarakat dalam melakukan kritik kepada pemimpin rakyat atau pemerintah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun