Pencegahan pneumokoniosis dapat dilakukan menggunakan metode yang biasa diterapkan oleh orang-orang yang bekerja di divisi keselamatan kesehatan kerja yaitu, hierarki pengendalian yang terdiri dari eliminasi, substitusi, administrasi, engineering dan penggunaan APD.
Eliminasi adalah bentuk pengendalian untuk meminimalisir risiko yang mungkin mengenai manusia dengan cara menghilangkan bahaya yang ada. Caranya adalah dengan menjauhi atau menghilangkan sumber bahaya yang ada. Contohnya adalah tidak sama sekali menggunakan asbes sebagai plafon rumah (INA-BAN, no date).
Substitusi adalah pengendalian risiko dengan mengganti bahan berbahaya dengan bahan yang lebih tidak berbahaya. Contohnya, pada penggunaan asbes atap rumah dapat digantingan dengan baja ringan. Tidak semua bahan berbahaya dapat diganti dengan bahan lain jika bahan berbahaya tersebut merupakan bahan utama dalam suatu proses industri. Namun, pencegahan risiko bisa dilakukan dengan hierarki selanjutnya (INA-BAN, no date)
Pengendalian administrasi yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan identifikasi terhadap karakteristik bahan berbahaya, melakukan Health Risk Assesment, mengatur jam kerja pekerja, mengatur konsentrasi pajanan dengan memerhatikan NAB, pelaksanaan safety talk atau membaca literatur tentang bahaya yang ada di tempat kerja (Eryani, 2015).
Kontrol engineering yang dapat dilakukan untuk meminimalisir kontak pajanan debu penyebab pneumokoniosis adalah dengan meningkatkan ventilasi dan mengisolasi pajanan. Ventilasi yang bisa digunakan adalah local exhaust ventilation (Eryani, 2015).
Alat Pelindung Diri yang bisa digunakan untuk mencegah pneumokoniosis adalah dengan menggunakan respirator, dan sarung tangan (Eryani, 2015).
Mengingat dampak debu penyebab pneumokoniosis sangat merugikan banyak pihak, penanganan pneumokoniosis harus dilakukan oleh semua pihak. Perusahaan pertambangan setidaknya harus selalu melakukan screening atau walk through terhadap para pekerja minimal 1x dalam setahun, pemerintah seharusnya mengawasi bagi setiap perusahaan dalam bidang pertambangan agar para pekerjanya aman dan sehat.
Selain itu, untuk masyarakat dan pekerja yang bekerja pada tambang yang menghasilkan debu penyebab pneumokoniosis diharapkan dapat mengenal bahaya yang ada pada tempat kerja nya dan turut serta untuk melaporkan kepada pihak yang berwajib jika ada pelanggaran.
References
Dorul, Z. (2017) 'Nonfibrinogenic Pneumoconiosis, Siderosis: A Case Report', Eurasian Journal of Medical Investigation. doi: 10.14744/EJMI.2017.33043.
ED, A. and JE, L. (2014) 'The genetics of pulmonary arterial hypertension', Circulation research, 115(1), pp. 189--200. doi: 10.1161/CIRCRESAHA.115.303404.
Eryani, Y. M. (2015) 'Faktor-Faktor Risiko dan Pencegahan Silikosis pada Pekerja Tambang', Jurnal Agromed Unila, 2(2), pp. 165--169.