Mohon tunggu...
Taqwa Khalifah
Taqwa Khalifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang Mahasiswa Kesehatan Masyarakat yang menulis untuk tugas penulisan ilmiah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pneumokinosis

19 Oktober 2021   04:00 Diperbarui: 19 Oktober 2021   04:05 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Asbestosis adalah jenis pneumokoniosis yang disebabkan oleh pajanan serat asbes (Kedokteran et al., 2020). Silikat hidrat kristal ber-geometri fibrosa ini sering ditemukan di industri atau tempat kerja dengan penggunaan asbes seperti, pabrik pemintalan asbes, bangunan beratap asbes, dan lain-lain (Kedokteran et al., 2020).

Penyakit akibat pajanan serat asbes biasanya bersifat kronis karena partikel asbes akan mengendap didalam paru-paru. Efek utama dari pajanan ini adalah pembentukan jaringan parut pada penderitanya. Hal tersebut menyebabkan penyakit paru akibat asbes sulit disembuhkan karena meskipun pajanan telah berhenti, partikel debu asbes yang telah mengendap akan terus merusak jaringan paru.

Gejala yang ditimbulkan dari pajanan serat asbes adalah sesak napas disertai dengan batuk berdahak yang jika diperiksa akan ada serat asbes didalamnya dan pelebaran pada jari pengidap asbestosis. Penggunaan asbestosis dalam industri saat ini sangat dilarang dan dibatasi penggunaannya.

Silikosis

Silikosis merupakan jenis pneumokoniosis yang disebabkan oleh pajanan debu silika bebas (SiO2) dengan masa inkubasi 2-4 tahun (Ilmu et al., 2013). SiO2 banyak ditemukan pada industri pertambangan batu bara, biji besi, dan timah putih.

Gejala yang dirasakan ketika terpajan debu silika dengan jumlah yang banyak adalah sesak napas disertai dengan batuk kering. Pada kasus yang sudah parah, silikosis menyebabkan kegagalan fungsi kerja jantung.

Pneumokoniosis Batubara

Pneumokoniosis ini biasa disebut dengan Coal Workers Pneumoconiosis, pneumokoniosis jenis ini disebabkan oleh pajanan karbon dari batu bara, grafit, dan karbon hitam (Kedokteran et al., 2020). Pajanan ini sering ditemukan pada industri pertambangan batubara. Selain itu, ditemukan juga pada industri yang menggunakan bahan batu bara, seperti lokomotif, dan kapal laut bertenaga batu bara.

            Sama halnya seperti jenis pneumokoniosis lainnya, gejala yang ditimbulkan pajanan antrakosis menahun adalah sesak napas. Partikel debu dari batu bara ini bersifat inert, artinya perlu pengendapan dengan jumlah yang banyak sebelum timbul gejala. Selain itu gejala yang mungkin muncul adalah penurunan kapasitas vital paru-paru.           

Beriliosis

Beriliosis adalah jenis pneumokoniosis terkait pajanan logam berilium dalam segala bentuknya (Kedokteran et al., 2020). Pajanan logam berilium biasanya ditemukan pada pekerja yang menggunakan seng dan mangan. Efek yang ditimbulkan oleh pajanan ini bisa baru muncul 5-10 tahun setelah terpajan.

Gejala yang ditimbulkan oleh pajanan ini adalah batuk, sesak napas, perubahan berat badan yang signifikan dan terjadi pembengkakan kelenjar getah bening (Ilmu et al., 2013).

Siderosis

Siderosis merupakan jenis pneumokoniosis yang disebabkan oleh akumulasi partikel oksida besi. Pneumokoniosis jenis ini sering ditemukan pada pekerja yang bekerja di industri pertambangan, pekerja yang melakukan proses pengelasan dan pengecoran. Gejala siderosis adalah batuk berdahak menahun namun tidak ada temuan patologis yang diamati pada sistem pernapasan (Dorul, 2017).

 Bisinosis

Bisinosis merupakan jenis pneumokoniosis yang disebabkan oleh pajanan serat kapas. Serat kapas yang terakumulasi dengan debu anorganik menyebabkan gangguan seperti batuk, kesulitan bernapas, dan nyeri pada dada. Jenis pneumokoniosis ini sering ditemukan pada buruh pemintal kapas (Ilmu et al., 2013).

Pencegahan Pneumokoniosis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun