Mohon tunggu...
Tantomy Yuniyantiko
Tantomy Yuniyantiko Mohon Tunggu... Guru - guru

hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Permainan Tradisional untuk Inovasi Pembelajaran Olahraga

7 Desember 2022   12:58 Diperbarui: 7 Desember 2022   13:06 1442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : Tantomy Yuniyantiko, S.Pd

SMA NEGERI 1 LASEM

Istilah Pendidikan Jasmani atau yang sering disebut PENJASORKES/PJOK memang sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat. Pendidikan Jasmani merupakan mata pelajaran wajib yang terdapat dalam kurikulum baik dari tingkat SD sampai SLTA. 

UNESCO memberikan pengertian pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan manusia sebagai individu atau anggota masyarakat dilakukan secara sadar dan sistematis melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh peningkatan kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan, kecerdasan dan pembangunan watak. 

Penjas lebih banyak menggunakan media gerak maka guru perlu salah satu alternatif materi yang dapat diberikan seperti permainan tradisional. Permainan tradisional merupakan kekayaan budaya lokal yang seharusnya dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran pendidikan jasmani. 

Namun nyatanya justru tergeser dengan munculnya berbagai permainan yang dapat diunduh secara online di komputer atau gadget. Oleh karena itu pendidikan jasmani merupakan suatu wadah pembinaan yang sangat tepat (Soemitro, 1992:5).

Salah satu permasalahan kurang berkembangnya proses pembelajaran Olahraga di tingkat SMA yaitu terkait dengan model pembelajaran yang terlalu monoton dan membosankan, yang pada akhirnya nanti akan mempengaruhi hasil belajar peserta didik. 

Metode pembelajaran yang membosankan tidak hanya bedampak pada kebugaran jasmani siswa, akan tetapi juga berpengaruh terhadap jam waktu aktif belajar siswa menjadi tidak efektif dan kebugaran jasmaninya pun berkurang, karena itulah diperlukan satu alternatif pembelajaran yang dapat meningkatkan kebugran jasmani siswa dan jam waktu aktif belajar. 

Permainan tradisional mempunyai ciri kedaerahan asli sesuai dengan tradisi budaya setempat. Mengapa permainan tradisional masuk kedalam materi PJOK? 

Karena dalam permainan tradisional siswa dimungkinkan bermain secara kelompok dan  sering berinteraksi dengan teman serta guru yang memberikan arahan. Sehingga siswa lebih akrab dan mampu bekerja sama dengan siswa lainnya, hal ini berarti permainan tradisional juga sarana pendidikan karakter pada siswa. permainan tradisional mempunyai syarat teknik yang berupa kekuatan tubuh, kecepatan gerak, dan reaksi. Permainan tradisional dapat dilaksanakan untuk pemanasan sebelum menuju inti pelajaran, tetapi tetap harus mengarah pada inti pelajaran.

Permainan tradisional merupakan salah satu variasi atau modifikasi dalam pembelajaran penjas, Sukiman D, (2008 : 19) Mengemukakan bahwa permainan tradisional disini adalah permainan anak-anak dari bahan sederhana sesuai aspek budaya dalam kehidupan masyarakat. Menurut (Semiawan 2008) "Permainan tradisional juga dikenal sebagai permainan rakyat sebagai sebuah kegiatan rekreatif yang tidak hanya bertujuan untuk menghibur diri, tetapi juga sebagai alat untuk memelihara hubungan dan kenyamanan sosial".  

Permainan tradisional dari Indonesia yang perlu dilestarikan sehingga permainan tersebut tidak punah dan tidak diklaim oleh negara-negara lain, selain itu permainan tradisional dijadikan sebagai  metode yang cukup baik untuk diterapkan karena merupakan permainan yang kaya akan manfaat yang memiliki banyak gerak, bisa menjadi alternatif pengganti permainan lain. 

Dengan menerapkan permainan tradisional, menjadi cara agar budaya asli Indonesia tetap terjaga, ada banyak sekali permainan tradisional yang bisa kita jumpai di Indonesia Setiap suku memiliki permainan tradisionalnya sendiri, berikut ini adalah permainan tradisional yang lebih umum dan banyak dimainkan oleh anak-anak zaman dulu, seperti: Benteng-bentengan, Egrang, Dakon, Bola Bekel, kelereng, petak umpet, layang-layang, hompimpah, dan masih banyak lagi yang lain. 

Permainan tradisional tersebut dapat di aplikasikan dalam kegiatan pemanasan atau dapat dimasukkan ke dalam materi sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator yang akan di capai. 

Dari contoh permainan-permaianan tersebut bisa dijadikan sebagai alternatif pembelajaran jasmani, agar pembelajaranya lebih inovatif tidak  monoton dan membosankan sehingga bisa dijadikan sebagai model pembelajaran yang cocok untuk memotivasi dan meningkatkan keaktifan dan minat belajar siswa dalam pelajaran pendidikan jasmani.

Jadi permainan olahraga tradisional memiliki beberapa manfaat, salah satunya tidak hanya  fisik saja tetapi semua permainan dibuat untuk menghilangkan rasa bosan dan juga membantu melatih koordinasi tubuh dan kemampuan motorik kasar. 

Nilai-nilai apa yang dapat Anda ambil dari pembelajaran menggunakan permainan tradisional? mengandung nilai yang membuat orang belajar bagaimana cara menghormati dan menghargai orang lain. 

Permainan tradisional juga melatih kejujuran seseorang. Artinya tidak berbuat curang untuk memenangkan permainan dan mengaku jika melakukan kesalahan. Rata-rata permainan tradisional menggunakan fisik sekaligus melatih keseimbangan koordinasi otak dengan otot-otot fisiknya, permainan yang didominasi oleh gerakan fisik, maka secara tidak langsung mereka juga melakukan  olahraga.

Permainan tradisional melibatkan pemain yang relatif banyak, sehingga akan terjadi interaksi yang positif. Permainan tradisional juga memiliki nilai-nilai luhur dan pesan moral, diantaranya: nilai kebersamaan, kejujuran, tanggung jawab, sikap lapang dada, dorongan berprestasi, dan taat pada aturan Operasional pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan permainan tradisional dapat dilakukan dengan memanfaatkan benda-benda yang ada di sekitar. Bagi anak permainan dapat dijadikan kegiatan yang serius, tetapi mengasyikan. 

Melalui permainan, berbagai pekerjaannya dapat terwujud dan permainan dapat dipilih oleh anak karena menyenangkan bukan untuk memperoleh hadiah atas pujian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun