Mohon tunggu...
Tanti Riski Apriliyanti
Tanti Riski Apriliyanti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hi!! Saya Tanti Riski Apriliyanti salah satu Mahasiswa Universitas Komputer Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Awas! Marak Terjadi Modus Penipuan Jual Beli Online

15 Februari 2024   21:42 Diperbarui: 15 Februari 2024   21:46 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Di era digital yang berkembang sangat pesat, media sosial telah menjadi sarana terpenting bagi masyarakat untuk berkomunikasi, berbagi informasi, dan berinteraksi dengan orang lain di seluruh dunia. Namun, di balik kemudahan dan keuntungan yang ditawarkan media sosial, terdapat pula bahaya yang tak terlihat: penipuan online. Fenomena ini semakin memprihatinkan seiring dengan semakin banyaknya penipuan yang dilakukan melalui media sosial. 

Penipuan terjadi di berbagai platform digital. Instagram menduduki peringkat pertama dengan 573 kasus. Sedangkan WhatsApp berada di peringkat kedua dengan 479 kasus. Hal ini menunjukkan rentannya keamanan transaksi pada platform digital. Beberapa kasus yang ditemukan antara lain informasi produk yang sangat minim, toko tidak mau dikunjungi dan akun media sosial yang baru dibuat. Namun kasus yang paling sering terjadi adalah harga produk jauh lebih murah dibandingkan harga pasar. Masalahnya, calon konsumen mudah sekali tergiur. Sehingga mereka rela mengeluarkan uangnya tanpa ada paksaan. Meski hal ini bisa menjadi celah penipuan. 

Kerugian yang terkait dengan penipuan online tidak hanya merugikan konsumen, tetapi juga bagi pebisnis. Beberapa bentuk penipuan online di bidang jual beli yang sering terjadi adalah sebagai berikut: 

  • Barang/produk yang diterima tidak sesuai dengan yang dipesan
  • Barang/produk tersebut merupakan barang palsu
  • Data pribadi operator atau konsumen fiktif
  • Penipuan harga diskon barang/produk yang ditawarkan. menerima barang/produk bekas, tidak dapat digunakan atau tidak dapat dikirim.

Contoh kasus penipuan online di salah satu aplikasi jual beli online (Lazada) uang jutaan rupiah melayang. di cerikan oleh korban sepasang suami istri yang menempati rumah baru dan berniat ingin mengisi dengan perangkat rumah tangga, bahwa mereka memesan salah satu alat rumah tangga dengan alasan karena adanya Diskon yang di tawarkan di salah satu toko tersebut. mereka membeli banyak alat rumah tangga salah satu nya alat vacum cleaner. total uang yang mereka keluarkan untuk berbelanja sekitar Rp. 4,8 juta. 

Usai menyelesaikan proses pembayaran, korban mengaku mendapat telepon dari seseorang yang mengaku dari Lazada. Ia diminta mengkonfirmasi pengiriman barang tersebut. Dia kemudian dikirimi link oleh si penjual toko tersebut. korban mengklik tautan itu tanpa ragu-ragu.

Tak lama kemudian, penjual mengumumkan adanya pembatalan massal di Lazada dan menanyakan OTP. Hal ini menimbulkan kecurigaan di benak korban yang terkonfirmasi setelah melihat alasan pembatalan tersebut, karena pembeli berubah pikiran dan pengembalian dana masuk ke nomor rekening yang tidak diketahui.

Lalu korban segera memberi tahu Lazada setengah jam setelah transaksi. Sayangnya, meskipun layanan pelanggan merespons dan mengizinkan penyelidikan, dua bulan berlalu tanpa penyelesaian.

"Kami sebenarnya mendapat email bahwa pengembalian dana sudah dilakukan, tapi kami tidak tahu ke rekening mana. Setidaknya kami bisa melacaknya dari sana agar polisi bisa mengetahuinya," kata korban kesal.
Belakangan, pasangan tersebut melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Keduanya berharap kasus penipuan ini bisa diusut tuntas.

"Masih fifty-fifty minta refund,  Saya harap masyarakat lebih waspada saat belanja online. Pihak Lazada tidak boleh menutup mata terhadap kasus seperti itu karena pengaduan selalu diabaikan," kata korban. 

Ciri-Ciri Penjual Online Penipu :

Sebelum membeli barang melalui online pahami dulu ciri-ciri penjual online penipu yang bisa membuat anda rugi atau kehilangan uang secara cuma-cuma.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun