Kalo bisa sebelum baca, Pencet Ini dulu ya! -tio
Semua orang melihat Break Free Run 2025 sebagai event yang meriah. Ribuan peserta datang. Musik kencang. Lintasan ramai. Senyum di mana-mana. Tapi tak banyak yang tahu... bahwa di balik keramaian itu, ada peluh, luka, dan air mata yang diam-diam jatuh.Kami, panitia, bukan orang-orang hebat. Kami hanya sekumpulan mahasiswa yang ingin mencoba buat event yang sekiranya berdampak . Kami nggak punya pengalaman besar. Kami nggak dibayar. Tapi kami punya hati, dan kami bawa hati itu ke setiap kerja keras kami.
Dari masangin umbul umbul yang ga kelar kelar sama sekali, pompa balon segede gede gaban yang bocor mulu, sampai janji kolaborasi yang dibatalkan sepihak di menit terakhir , kami semua pernah hampir menyerah. Tapi kami tetap jalan. Bukan karena kami kuat, tapi karena kami percaya... bahwa acara ini berarti. Kami tahu ini mungkin jadi event terakhir yang kami kerjakan bersama. Mungkin setelah ini kami akan sibuk. Lulus. Sibuk mengejar hidup masing-masing. Tapi Break Free Run 2025 akan selalu punya ruang sendiri di hati kami.
 dan kalo ditanya ama orang "menurut lu event lu berhasil ga?" menurut gue berhasil, mungkin banyak kurangnya tapi disini kita bener belajar banyak.
 menurut gue itu kan yang penting, ketika lu  ngejalanin suatu hal yang bener bener ribet tapi lu tau lu ga sendirian .
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI