Mohon tunggu...
Mumin Boli
Mumin Boli Mohon Tunggu... Seniman - Human Rights Activist

Hidupilah hidupmu sehidup-hidupnya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pengader Revolusioner dalam Menjawab Problematika Umat di Era Post Truth

24 Agustus 2020   20:29 Diperbarui: 24 Agustus 2020   20:37 846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Penulis | dokpri

Merancang Revolusi Mindset Kader Milenial Di Era Post Truth 

Menghadapi kondisi zaman post truth seperti saat ini, generasi muda harus melakukan penafsiran ulang dan kritis terhadap kontemporer Indonesia. Mengenai apa dan bagaimana cara terbaik untuk segera menyelamatkan peradaban di Indonesia. Dunia yang sedang bergerak menuju suatu zaman yang tidak pernah dialami dan tidak dapat diramalkan keadaanya oleh manusia manapun. 

Dengan demikian membutuhkan strategi khusus dan taktik jitu untuk dapat membangun dan mempertahankan eksistensi peradaban kita. Jurang kehancuran kapitalisme yang semakin dekat, tumbuhnya kutub-kutub kekuatan ekonomi, politik, dan militer baru di dunia, merupakan gambaran sederhana dari pertarungan antar peradaban yang semakin meruncing. Kesemuanya itu di dorong oleh motif semakin menipisnya sumber daya alam dan meningkatnya jumlah penduduk menjadi pola relasi tarik menarik kepentingan internasional di era post truth ini. 

Perubahan sosial yang terus terjadi seiring dengan perkembangan peradaban umat dan bangsa Indonesia, tentu saja memiliki implikasi bagi tumbuh kembangnya HMI di dunia pergerakan pemuda dan mahasiswa. HMI hari ini telah hilang sentuhan kulturnya, karena kegiatan perkaderan organisasi telah kehilangan ruh kekritisan dan progresifitasnya, sekedar menjadi kewajiban menjalankan rutinitas belaka. 

Padahal saatnya peran pergerakan pemuda dan mahasiswa yang utama adalah untuk melakukan perubahan, pembaharuan dan pembangunan di dalam peradaban bangsanya. Untuk itu apabila HMI ingin kembali ke jalurnya, maka HMI perlu menyegarkan orientasi aktifitas organisasinya sebagai organisasi pergerakan dengan menciptakan sejarah baru, sejarahnya generasi transisi.

Langkah pertama yang perlu di ambil HMI dalam zaman post truth ini adalah perlu adanya revolusi mindset, tentang nilai kebangsaan dan peradaban Indonesia. 

Sebuah pemahaman baru mengenai “ilmu tua” tentang cita-cita luhur membangun peradaban Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur, namun dengan cita rasa futuristik yang sesuai dengan kontes dunia saat ini yang semakin modern dan rasional. Oleh karena itu, HMI harus mampu mengubah mindset dirinya sendiri secara khusus dan generasi muda (terutama muslim) secara umum dengan tiga konsep pokok.

Ketiga konsep tersebut adalah sebagai berikut. Pertama, konsep pengilmuan islam, sebagai pengejewantahan objektifikasi nilai-nilai islam ke dalam kehidupan masyarakat. 

Kedua, konsep keadilan sosial dan keadilan ekonomi sebagai jalan menghapus ketidakadilan dan penindasan modal dalam tatanan kehidupan rakyat Indonesia. 

Ketiga, Konsep Nasionalisme Progresif, sebagai jalan untuk mereinterpretasi keindonesiaan di era post truth, demi terjaganya kepentingan bersama rakyat Indonesia untuk mewujudkan cita-cita luhur pembentukan bangsa ini. 

Ketiga konsep tersebut disempurnakan oleh manajemen strategis organisasi guna memaksimalkan fungsi HMI baik sebagai organisasi perkaderan, sebagai epistemic community, maupun sebagai kelompok kepentingan sehingga tiap jengkal potensi yang dimilikinya dapat menjadi sumber daya bagi perjuangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun