Mohon tunggu...
Kebijakan

Pertamina, Salah Satu Kunci Mudik Lancar Tahun Ini

13 Juni 2018   13:36 Diperbarui: 13 Juni 2018   13:54 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Mudik 2018 meninggalkan kesan tak terlupakan bagi banyak orang. Pasalnya, baru pada tahun inilah, wartawan seolah kehilangan "bad news" karena mudik ternyata berjalan jauh lebih lancar dari tahun-tahun sebelumnya. Maka, wajah media pun dihiasi banyak "good news" berupa kesaksian atau decak kagum pemudik karena mereka bisa pulang kampung dengan lancar, seperti tampak pada foto di bawah ini.

Screenshot oleh penulis
Screenshot oleh penulis
Apa sih rahasia mudik lancar 2018? Rasanya, enggak susah menebaknya. Pertama, pemerintah menetapkan hari libur nasional pada tanggal 11-20 Juni. Walhasil, pemudik jadi memiliki lebih banyak pilihan untuk pulang kampung, sehingga tak ada penumpukan di hari tertentu. Walau sempat dicerca, nyatanya kebijakan ini efektif.

Screenshot dari penulis
Screenshot dari penulis
Kedua, apalagi kalau bukan jalan tol, khususnya di Pulau Jawa yang sangat ampuh mengurai kemacetan. Walau sebagian masih fungsional, ternyata jalan tol ini membuat arus kendaraan sangat lancar karena tak perlu lagi melewati jalan dalam kota yang punya banyak persimpangan, pasar, lampu lalu lintas dan sebagainya.

Ketiga, program mudik bareng yang digelar BUMN, partai politik, perusahaan swasta, politikus, dan sebagainya. Maklum, ini tahun politik dan banyak yang ingin cari muka. Mudik bareng menggunakan bus atau kereta ini membuat masyarakat beralih dari kendaraan pribadi, baik roda dua atau roda empat ke transportasi umum.

Keempat, etos kerja pemerintah yang sungguh terlihat ingin melayani masyarakat. Lihat saja keteladanan yang ditunjukkan korps Polri, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum, dan BUMN terkait, utamanya Pertamina.

Peran Pertamina menurut saya bahkan sangat vital karena berkat merekalah pemudik jadi tak ragu melewati banyaknya tol fungsional. Selama mudik 2018, Pertamina menyiagakan pom bensin darurat/sementara di sejumlah titik. SBPU tersebut juga dilengkapi sejumlah fasilitas, termasuk tempat istirahat.

Seperti diberitakan Kompas,  layanan KiosK Pertamax dari Pertamina telah melayani lebih dari 17.000 pemudik yang melalui ruas tol fungsional Brebes hingga Sragen sejak Jumat (8/6/2018). Unit Manager Communication aand CSR Pertamina MOR IV Andar Tri Lestari mengatakan, total penyerapan BBM, baik jenis gasoline dan gasoil selama tiga hari pertama dibukanya ruas tol fungsional tersebut mencapai 104.943 liter.

Sayangnya, peran besar semacam ini kadang-kadang tidak terapresiasi sebagaimana mestinya. Yang kerap menonjol di media sosial justru kasus-kasus super kecil yang sebetulnya jarang terjadi. Misalnya, dugaan kecurangan SPBU di Tol Salatiga karena mengisi 50L ke dalam Toyota Calya, yang kapasitasnya hanya 35 liter. Berita ini begitu cepat viral di media sosial. Sementara penjelasan Pertamina bahwa kasus ini terjadi karena ada kesalahan saat mereka me-reset nozzle, sehingga semprotan pertama hanya mengeluarkan angin, tak lagi dianggap penting. Pokoknya, curang!.

Screenshot dari penulis
Screenshot dari penulis
Sebagai salah satu pemudik yang melewati Cipali menuju Semarang, saya sendiri menyaksikan sebetulnya petugas SPBU Pertamina sudah berjibaku melayani pemudik. Seperti polisi, petugas Dishub, dan lain-lain, mereka menunda berlebaran bersama keluarga demi melayani masyarakat. Saat di Cipali, misalnya, petugas SPBU terlihat lelah, kemungkinan karena puasa. Namun, dia masih berupaya senyum melayani saya dan mengingatkan supaya hati-hati di jalan.

Begitu kendaraat melewati tol fungsional, hati juga tetap tenang, tak khawatir akan kehabisan bahan bakar di tengah macet. Sebab, Pertamina juga menyediakan petugas SPBU yang mobile naik motor melayani pemudik. Bravo Pertamina!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun