Mudik 2018 meninggalkan kesan tak terlupakan bagi banyak orang. Pasalnya, baru pada tahun inilah, wartawan seolah kehilangan "bad news" karena mudik ternyata berjalan jauh lebih lancar dari tahun-tahun sebelumnya. Maka, wajah media pun dihiasi banyak "good news" berupa kesaksian atau decak kagum pemudik karena mereka bisa pulang kampung dengan lancar, seperti tampak pada foto di bawah ini.
Ketiga, program mudik bareng yang digelar BUMN, partai politik, perusahaan swasta, politikus, dan sebagainya. Maklum, ini tahun politik dan banyak yang ingin cari muka. Mudik bareng menggunakan bus atau kereta ini membuat masyarakat beralih dari kendaraan pribadi, baik roda dua atau roda empat ke transportasi umum.
Keempat, etos kerja pemerintah yang sungguh terlihat ingin melayani masyarakat. Lihat saja keteladanan yang ditunjukkan korps Polri, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum, dan BUMN terkait, utamanya Pertamina.
Peran Pertamina menurut saya bahkan sangat vital karena berkat merekalah pemudik jadi tak ragu melewati banyaknya tol fungsional. Selama mudik 2018, Pertamina menyiagakan pom bensin darurat/sementara di sejumlah titik. SBPU tersebut juga dilengkapi sejumlah fasilitas, termasuk tempat istirahat.
Seperti diberitakan Kompas, Â layanan KiosK Pertamax dari Pertamina telah melayani lebih dari 17.000 pemudik yang melalui ruas tol fungsional Brebes hingga Sragen sejak Jumat (8/6/2018). Unit Manager Communication aand CSR Pertamina MOR IV Andar Tri Lestari mengatakan, total penyerapan BBM, baik jenis gasoline dan gasoil selama tiga hari pertama dibukanya ruas tol fungsional tersebut mencapai 104.943 liter.
Sayangnya, peran besar semacam ini kadang-kadang tidak terapresiasi sebagaimana mestinya. Yang kerap menonjol di media sosial justru kasus-kasus super kecil yang sebetulnya jarang terjadi. Misalnya, dugaan kecurangan SPBU di Tol Salatiga karena mengisi 50L ke dalam Toyota Calya, yang kapasitasnya hanya 35 liter. Berita ini begitu cepat viral di media sosial. Sementara penjelasan Pertamina bahwa kasus ini terjadi karena ada kesalahan saat mereka me-reset nozzle, sehingga semprotan pertama hanya mengeluarkan angin, tak lagi dianggap penting. Pokoknya, curang!.
Begitu kendaraat melewati tol fungsional, hati juga tetap tenang, tak khawatir akan kehabisan bahan bakar di tengah macet. Sebab, Pertamina juga menyediakan petugas SPBU yang mobile naik motor melayani pemudik. Bravo Pertamina!!