Mohon tunggu...
Tania A P
Tania A P Mohon Tunggu... Freelancer - ..

Selamat Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Dunning-Kruger Effect, Fenomena Psikologis yang Bisa Membuat Anda Merasa Lebih Kompeten daripada Orang Lain

25 Februari 2024   11:00 Diperbarui: 25 Februari 2024   11:01 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
unsplash.com/Kevin Quezada

Anda mungkin pernah mendengar istilah Dunning-Kruger effect, sebuah fenomena psikologis yang menyebabkan orang-orang merasa lebih pintar, lebih berbakat, atau lebih kompeten daripada kenyataannya. Orang-orang yang mengalami Dunning-Kruger effect cenderung menilai diri mereka terlalu tinggi, mengabaikan kesalahan dan kekurangan mereka, dan meremehkan orang-orang yang lebih ahli di bidang tertentu. Dunning-Kruger effect dapat berdampak negatif pada perilaku, keputusan, dan pilihan yang kita buat, baik di dunia kerja, pendidikan, maupun kehidupan sosial.

Lalu, bagaimana kita bisa tahu apakah kita mengalami Dunning-Kruger effect atau tidak? Dan jika ya, bagaimana kita bisa mengatasinya? Artikel ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan memberikan penjelasan, contoh, dan tips yang bermanfaat. Mari kita mulai dengan memahami apa itu Dunning-Kruger effect dan bagaimana cara mengukurnya.

Apa itu Dunning-Kruger effect?

Dunning-Kruger effect adalah sebuah istilah yang diciptakan oleh dua psikolog, David Dunning dan Justin Kruger, pada tahun 1999. Mereka melakukan serangkaian eksperimen untuk menguji hubungan antara kemampuan kognitif dan penilaian diri pada berbagai bidang, seperti logika, gramatika, dan humor. Mereka menemukan bahwa orang-orang yang memiliki kemampuan rendah cenderung mengira bahwa mereka memiliki kemampuan tinggi, sementara orang-orang yang memiliki kemampuan tinggi cenderung merendahkan kemampuan mereka sendiri. Dengan kata lain, orang-orang yang tidak tahu banyak tentang sesuatu cenderung berpikir bahwa mereka tahu banyak, dan sebaliknya.

Dunning dan Kruger menjelaskan bahwa hal ini disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu kurangnya kesadaran diri dan kurangnya kemampuan kognitif. Orang-orang yang memiliki kemampuan rendah tidak mampu mengenali dan mengakui kelemahan dan kesalahan mereka, karena mereka tidak memiliki standar atau kriteria yang tepat untuk mengevaluasi diri mereka sendiri. Mereka juga tidak mampu mengenali dan menghargai kemampuan orang-orang yang lebih ahli, karena mereka tidak memiliki pengetahuan atau pengalaman yang cukup untuk membedakan antara kinerja yang baik dan buruk. Sebaliknya, orang-orang yang memiliki kemampuan tinggi cenderung lebih kritis dan realistis terhadap diri mereka sendiri, karena mereka memiliki standar atau kriteria yang lebih tinggi dan lebih akurat untuk mengevaluasi diri mereka sendiri. Mereka juga cenderung lebih sadar dan mengakui adanya orang-orang yang lebih ahli daripada mereka, karena mereka memiliki pengetahuan atau pengalaman yang lebih luas dan mendalam untuk membandingkan kinerja mereka dengan orang lain.

Dunning-Kruger effect dapat diukur dengan menggunakan skala yang disebut self-assessment scale, yang terdiri dari dua dimensi, yaitu perceived ability dan actual ability. Perceived ability adalah seberapa tinggi kita menilai kemampuan kita sendiri dalam suatu bidang, sedangkan actual ability adalah seberapa tinggi kemampuan kita yang sebenarnya dalam suatu bidang, yang biasanya diukur dengan menggunakan tes objektif. Dengan menggunakan skala ini, kita dapat mengidentifikasi empat kelompok orang berdasarkan tingkat kemampuan dan penilaian diri mereka, yaitu:

- Unskilled and unaware: orang-orang yang memiliki kemampuan rendah dan penilaian diri yang tinggi. Mereka adalah orang-orang yang paling mengalami Dunning-Kruger effect, karena mereka tidak menyadari betapa buruknya kinerja mereka dan betapa tingginya kesenjangan antara persepsi dan realitas mereka. Mereka cenderung merasa percaya diri, puas, dan bangga dengan kemampuan mereka, padahal sebenarnya mereka tidak kompeten dan sering membuat kesalahan. Mereka juga cenderung tidak mau belajar, tidak mau mendengarkan saran, dan tidak mau mengakui kekurangan mereka. Contoh orang-orang yang termasuk dalam kelompok ini adalah orang-orang yang mengklaim bahwa mereka bisa mengemudi dengan baik padahal sering menabrak, atau orang-orang yang mengklaim bahwa mereka bisa berbicara bahasa asing dengan fasih padahal sering salah ucap atau salah arti.

- Skilled and unaware: orang-orang yang memiliki kemampuan tinggi dan penilaian diri yang rendah. Mereka adalah orang-orang yang mengalami Dunning-Kruger effect dalam arah yang berlawanan, karena mereka tidak menyadari betapa baiknya kinerja mereka dan betapa rendahnya kesenjangan antara persepsi dan realitas mereka. Mereka cenderung merasa tidak percaya diri, tidak puas, dan tidak bangga dengan kemampuan mereka, padahal sebenarnya mereka sangat kompeten dan jarang membuat kesalahan. Mereka juga cenderung terlalu rendah hati, terlalu kritis, dan terlalu menghormati orang lain. Contoh orang-orang yang termasuk dalam kelompok ini adalah orang-orang yang menganggap bahwa mereka tidak pandai matematika padahal nilai mereka selalu bagus, atau orang-orang yang menganggap bahwa mereka tidak pandai menulis padahal tulisan mereka selalu mendapat pujian.

- Unskilled and aware: orang-orang yang memiliki kemampuan rendah dan penilaian diri yang rendah. Mereka adalah orang-orang yang tidak mengalami Dunning-Kruger effect, karena mereka menyadari betapa buruknya kinerja mereka dan betapa tingginya kesenjangan antara persepsi dan realitas mereka. Mereka cenderung merasa tidak percaya diri, tidak puas, dan malu dengan kemampuan mereka, karena mereka tahu bahwa mereka tidak kompeten dan sering membuat kesalahan. Mereka juga cenderung mau belajar, mau mendengarkan saran, dan mau mengakui kekurangan mereka. Contoh orang-orang yang termasuk dalam kelompok ini adalah orang-orang yang mengaku bahwa mereka tidak bisa menggambar padahal mereka sudah mencoba berkali-kali, atau orang-orang yang mengaku bahwa mereka tidak bisa berenang padahal mereka sudah mengikuti kursus.

- Skilled and aware: orang-orang yang memiliki kemampuan tinggi dan penilaian diri yang tinggi. Mereka adalah orang-orang yang tidak mengalami Dunning-Kruger effect, karena mereka menyadari betapa baiknya kinerja mereka dan betapa rendahnya kesenjangan antara persepsi dan realitas mereka. Mereka cenderung merasa percaya diri, puas, dan bangga dengan kemampuan mereka, karena mereka tahu bahwa mereka sangat kompeten dan jarang membuat kesalahan. Mereka juga cenderung tidak terlalu rendah hati, tidak terlalu kritis, dan tidak terlalu menghormati orang lain. Contoh orang-orang yang termasuk dalam kelompok ini adalah orang-orang yang mengakui bahwa mereka bisa memainkan alat musik dengan mahir padahal mereka sudah berlatih bertahun-tahun, atau orang-orang yang mengakui bahwa mereka bisa berbicara beberapa bahasa dengan lancar padahal mereka sudah belajar sejak kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun